Bisnis.com, JAKARTA – Memiliki massa otot yang ideal adalah impian bagi banyak orang. Untuk mendapatkannya diperlukan olahraga yang ditopang dengan makanan serta suplemen protein.
Tapi, obat steroid juga dipercaya membantu meningkatkan massa otot. Lantas, amankah obat tersebut dikonsumsi?.
Menurut Kementerian Kesehatan, steroid adalah obat yang memiliki senyawa dengan aktivitas anti peradangan dan juga mampu menekan sistem imunitas tubuh. Steroid umumnya diproduksi alami oleh tubuh pada kelenjar anak ginjal.
Adapun dalam bentuk obat (sintetis) terbagi menjadi dua golongan, topikal dan sistemik. Topikal obat yang berbentuk krim, salep atau bedak. Sedangkan, sistemik dikonsumsi lewat mulut atau suntikan.
Obat ini biasa diperuntukan untuk mengobati masalah pernapasan, persendian, persarafan, dan peradangan. Bahkan, obat ini dapat digunakan untuk membantu pasien setelah menjalani transplantasi organ tubuh.
Beberapa pengiat olahraga kerap memakai obat steroid lantaran dipercaya dapat meningkatkan massa otot. Dilansir WebMD, salah satu jenis obat steroid yang dikenal adalah steroid anabolik.
Steroid anabolik mendorong hormon testosteron untuk pertumbuhan otot. Obat ini akan mengaktifkan reseptor androgen sehingga membantu seseorang yang memiliki hormon testosterone rendah.
Obat ini juga membantu menghalangi sel kanker dan menurunkan kadar estrogen yang dapat mengobati kanker payudara. Selain itu, jumlah reseptor androgen di otot akan mengalami peningkatan.
Tak heran jika obat ini cukup melekat di kalangan olahragawan. Beberapa penggiat olahraga yang ingin membentuk otot ideal secara cepat biasanya menggunakan obat steroid.
Baca Juga Simak Cara Atasi Kehilangan Massa Otot |
---|
Padahal, ketergantungan obat steroid memiliki dampak yang buruk bagi kesehatan tubuh. Terlebih ketika penggunaannya tidak berdasarkan resep dokter.
Ada beberapa efek dari penggunaan obat tersebut, yaitu:
1. Hipertensi
2. Penyakit jantung
3. Kerusakan hati
4. Stroke
5. Darah menggumpal
6. Tumor
7. Autoimun
8. Hepatitis B dan C
9. Rentan terinfeksi
10. Gangguan otot (miopati)
11. Pengeroposan tulang (osteoporosis)
12. Alergi
13. Pengerutan kulit
14. Sensitif terhadap cahaya
15. Perubahan pigmen kulit
Oleh sebab itu, para dokter menyarankan untuk tidak menggunakan steroid untuk meningkatkan massa otot. Dokter merekomendasikan untuk berolahraga secara konsisten dengan asupan gizi seimbang.
Selain itu, berkonsultasi dengan dokter juga menjadi alternatif guna mengetahui kebutuhan asupan dan olahraga yang nantinya disesuaikan dengan kondisi tubuh, sehingga dapat memberikan hasil maksimal dan mengurangi risiko masalah kesehatan. (Muhammad Sulthon Sulung Kandiyas)