Konferensi pers peluncuran Pusat Layanan Prostat Terpadu RSCM, di Jakarta, Senin (5/8/2019)
Health

RSCM Kenalkan Penanganan Prostat berteknologi Robotik

Syaiful Millah
Senin, 5 Agustus 2019 - 15:26
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipro Mangunkusumo (RSCM) meluncurkan Pusat Layanan Prostat Terpadu (Prostate Center) dengan keunggulan sistem satu pintu dan teknologi robotik pertama di Indonesia.

Direktur Utama RSCM Lies Dina Liastuti mengatakan langkah tersebut dilakukan sebagai komitmen RSCM dalam pengembangan inovasi layanan kesehatan bagi masyarakat, khususnya untuk penyakit kanker prostat.

Menurutnya, kasus kanker prostat di dalam negeri merupakan masalah yang cukup serius. Pasalnya, mayoritas pasien yang datang telah mengidap stadium lanjut sehingga banyak hal yang tidak bisa dilakukan terkait penanganannya.

“Langkah ini diharapkan bisa mendorong peningkatan pelayanan yang komprehensif dalam program deteksi dini kasus-kasus kanker prostat di Indonesia. Terkait hal ini kita bukan hanya mengobati saja tetapi juga memberi harapan yang lebih baik untuk penderita kanker prostat,” katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (5/8/2019).

Kepala Departemen Urologi RSCM – FKUI Irfan Wahyudi menambahkan untuk menunjang Prostate Center tersebut, disiapkan 13 ahli urologi dengan tiga di antaranya telah mengkhususkan diri di bidang onkologi dengan latar belakang lulusan Belanda.

Selain itu, Prostate Center ini juga mengusung tim multi disiplin Uro-Onkologi yang melibatkan berbagai departemen seperti radiologi, patologi anatomi, onkologi medik penyakit dalam, radioterapi, dan departemen lainnya.

Irfan juga menjelaskan bahwa ada tiga layanan yang diberikan melalui Prostate Center. Pertama, layanan 1 hari evaluasi pasien dengan gangguan prostat. Kedua, layanan biopsi terbaru dengan menggunakan teknologi robotik. Ketiga, operasi laparoskopi dengan teknologi 3 dimensi (3D).

“Proses penegakan kanker termasuk prostat di Indonesia dirasa masih memberatkan pasien dan anggapan bahwa tenologinya masih kurang berkembang. Kami coba menjawab hal tersebut sehingga penderitanya tidak harus ke luar negeri untuk penanganan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Syaiful Millah
Editor : Sutarno
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro