Bisnis.com, JAKARTA – Tanggungjawab orangtua harus seimbang saat seorang ibu menyusui, meskipun pada dasarnya ibu yang dapat mengeluarkan ASI.
Lalu, apa kah peran ayah? Bagaimanakah seorang ayah harus bertindak?
Sikap dan naluri ayah ternyata berpengaruh terhadap intensitas ASI yang dikeluarkan ibu selama masa menyusui. Dalam sebuah survei yang dilakukan pada Juli 2019 menggunakan aplikasi Pregnancy+ yang dikembangkan Phillips Avent, mayoritas ibu ternyata ingin merasa dihargai oleh pasangannya selama masa menyusui.
Dikutip dari Star2.com, survei ini menyebut, semua ibu ingin pasangannya terlibat dalam segala aspek setelah bayinya lahir, seperti 65 persen ibu ingin pasangannya menyiapkan botol pompa ASI, dan 63 persen ingin dibantu saat menyusui bayi pada malam hari.
Beruntungnya, 82 persen ayah memang memiliki inisiatif terlibat dalam usaha menenangkan dan menjaga bayinya, 54 persen ayah bersedia memberi botol susu yang sudah berisikan ASI kepada bayinya, dan 46 persen di antaranya bersedia membersihkan botol dan selang pompa ASI bagi ibu menyusui.
“Peran ayah sudah berubah semenjak beberapa dekade lalu. Pria kini berkeinginan untuk terlibat langsung dalam proses tumbuh kembang anak,” ujar ginekolog Michael Abou-Dakn dari St Joseph Hospital di Berlin, Jerman.
Menurut Michael, ada banyak cara bagi ayah untuk membantu ibu dalam masa menyusui seperti mendukung secara fisik dan mental saat ibu sedang menyusui bayi, membantu mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti memasak dan membersihkan rumah, mempelajari posisi terbaik saat bayi tengah menyusui, dan memberikan botol susu langsung kepada bayi.
Sebuah studi juga menyebut ayah harus memulai berinteraksi dengan bayinya melalui kontak kulit, sebelum mengenal lebih jauh bayinya melalui kegiatan bermain atau memberi susu dan makanan pendamping.
Hal ini terbukti dapat membuat hubungan antara ayah dan anak makin erat ke depannya.
