Bisnis.com, JAKARTA - Sebagai salah satu penyakit mematikan, diabetes selalu disoroti oleh para pakar kesehatan. Pasalnya, masih banyak berita yang salah kaprah yang beredar di masyarakat seputar diabetes.
Untuk meluruskannya, spesialis penyakit dalam Dante Saksono pun membagikan beberapa mitos dan fakta seputar penyakit diabetes.
#Mitos: Diabetes tidak terjadi karena faktor keturunan
Fakta: Memang, faktor utama diabetes adalah gaya hidup yang tidak sehat. Meski demikian, keturunan juga berpengaruh untuk menyebabkan seseorang terkena diabetes.
Dalam hal ini, Dante mengatakan apabila ayah atau ibu mengidap diabetes, maka kemungkinan untuk merasakan hal yang sama sebesar 25 persen. Apabila keduanya, akan naik menjadi 50 persen.
“Tapi kalau ayah ibu kena diabetes sebelum usia 30 tahun, risikonya 75 persen. Jadi keturunan juga berkaitan erat dalam menyumbang diabetes,” katanya.
#Mitos: Gula merah, gula aren, dan gula batu lebih sehat daripada gula putih
Fakta: Sama sekali tidak benar. Dalam pemaparannya, Dante mengatakan bahwa semua gula pada dasarnya mengandung kalori, entah itu gula merah, gula aren, gula batu, maupun gula putih. Oleh karena itu, penting untuk mengontrol seluruh penggunaan gula. “WHO menyarankan hanya empat sendok per hari untuk semua jenisnya,” katanya.
#Mitos: Menghindari diabetes dengan cara tidak makan atau minum gula sama sekali
Fakta: Diabetes memang selalu berkaitan erat dengan gula. Meski demikian, apabila ingin mencegah atau mengontrol diabetes, bukan berarti harus menghindari gula. Anda tetap boleh mengonsumsi gula, namun dibatasi.
Dante mengatakan bahwa satu potong martabak manis mengandung dua sendok gula. Itu berarti, apabila tidak mengonsumsi gula sama sekali di hari itu, Anda hanya diperbolehkan makan dua potong saja.
#Mitos: Diabetes tidak menyerang orang dengan badan yang kurus
Fakta: Meskipun selalu dihubungan dengan obesitas alias banyaknya lemak dan gula pada tubuh, diabetes tetap bisa menyerang orang kurus.
Terlebih lagi apabila mereka memiliki faktor keturunan dari orang tua yang merupakan pasien diabetes. Oleh karena itu, disarankan untuk melakukan pengecekan gula darah setidaknya setahun sekali.