Bisnis.com, JAKARTA - Sebagian besar orang pada satu titik mungkin pernah emosi karena adanya stres, konflik, dan/atau politik di tempat kerja.
Beberapa pemicu tersebut tentu saja dapat menyebabkan Anda kehilangan kepala dingin. Sangat mudah untuk bereaksi berlebihan saat situasi ‘memanas’ di saat emosi meledak-ledak dan Anda tidak dapat berpikir jernih.
Untuk menghindari peristiwa tidak menyenangkan yang akan merusak kredibilitas profesional Anda,
JobStreet.com berbagi Berikut 6 langkah untuk memperbaiki situasi dan kembali tenang dikutip dari JobStreet.com:
1. Cari udara segar
Ada godaan untuk ‘menyerang’ saat batas kesabaran Anda sudah habis; ketika satu-satunya hal yang ingin dilakukan adalah meneriakkan kata-kata kasar dan memukul seseorang. Demi reputasi diri Anda, bangkit berjalan, carilah udara segar, dan jangan berhenti sampai Anda sudah tenang kembali.
2. Curhat pada kolega yang dipercaya
Ceritakan masalah Anda kepada kolega yang Anda percayai. Hal ini membantu untuk mendapatkan sudut pandang yang berbeda serta objektif dari seseorang yang tidak terpengaruh secara pribadi oleh masalah tersebut.
3. Tarik napas
Walau terdengar sederhana, tetapi mengambil napas adalah salah satu cara paling efektif untuk memperlambat detak jantung dan memberi kesempatan pada diri untuk meredakan emosi dan kembali berpikir dengan jernih.
4. Berhitung sampai angka 10
Sama halnya dengan mengambil napas, menghitung angka 1 sampai 10 memberi Anda kesempatan untuk diam sejenak, menenangkan diri dan kembali fokus. Intinya adalah keluar dari situasi yang membuat stres sehingga Anda tidak terpancing untuk bereaksi secara emosional.
5. Fokus pada gambaran keseluruhan
Jangan biarkan perhatian Anda teralihkan oleh masalah sepele, misalnya mencari tahu siapa yang sebenarnya menyebabkan kekacauan tersebut. Fokus pada target yang dituju dan cari solusi untuk mencapainya. Hal-hal lainnya tidak perlu diambil pusing.
6. Coba untuk mengalah
Jika Anda sedang berurusan dengan kolega yang menyulitkan, menanggapinya tidak akan menyelesaikan masalah, jadi cobalah mengalah dan menjadi pihak yang lebih bijak.
Tidak mudah untuk mengendalikan rasa marah ketika seluruh bagian tubuh serasa murka dan uap rasanya keluar dari kedua telinga Anda, tetapi kemampuan untuk tetap tenang dan berkepala dingin dalam situasi penuh tekanan merupakan ciri kepemimpinan yang kuat.