Bisnis.com, JAKARTA – China merupakan salah satu pasar yang paling sulit ditembus industry jamu nasional, salah satunya karena regulasi yang diterapkan Negara tersebut.
Namun, berkat dukungan Badan POM RI, salah satu produsen herbal asal Indonesia PT Harvest Gorontalo Indonesia (HGI),berhasil menembus pasar China untuk mengekspor Herbal Tetes SoMan ke negara tersebut dengan nilai kontrak US$12 juta atau sekitar Rp 170 miliar.
Hal ini ditandai dengan ditandanganinya Memorandum of Agreement (MoA) oleh Presiden Direktur PT Harvest Gorontalo Indonesia, Riyanto dengan dua perusahaan internasional, di Lanzhou, Gansu, China, pada akhir bulan lalu, disaksikan Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito beserta jajarannya, Ketua GP Jamu, beserta delegasi Indonesia lainnya
Dua perusahaan tersebut adalah Hangzhou Ingent Import And Export Trade Co. Ltd untuk memasarkan Herbal Tetes SoMan di China dan Vittoria Health Science And Technology Co. Ltd untuk memasarkan Herbal Tetes SoMan di Hongkong.
Presiden Direktur PT Harvest Gorontalo Indonesia, Riyanto optimistis dengan mutu dan khasiat yang sudah dipercaya di dalam negeri, dia yakin Herbal Tetes SoMan juga dapat diterima di pasar China dan negara lainnya. “Standar produksi Herbal Tetes SoMan telah mengikuti prinsip Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB), bukan sekedar benar tapi benar sejak awal,” ujarnya dalam rilis yang diterima Bisnis, Minggu (8/9/2019).
Dia juga mengungkapkan apresiasinya kepada Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito beserta jajaran yang telah memberikan arahan dan bimbingan, sehingga produk Herbal Tetes SoMan dapat dipasarkan ke China, Hongkong, dan negara lainnya.
PT Harvest Gorontalo Indonesia adalah produsen Herbal Tetes SoMan yang telah mengantongi sertifikat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) serta sertifikat ISO 22000:2018 tentang sistem manajemen keamanan pangan. Produknya telah dipasarkan baik di dalam negeri maupun pasar internasional.
Sementara itu, Penny yang juga menjadi keynote speech pada event internasional tersebut menyampaikan bahwa Badan POM RI berkepentingan mendorong daya saing produk jamu atau obat tradisional Indonesia di pasar global.
"Kami akan memfinalisasi MoU untuk memperkuat kolaborasi lebih lanjut, untuk mendorong daya saing produk jamu atau obat tradisional Indonesia agar berkembang dan meningkatkan perdagangannya secara bilateral dengan China," tuturnya.
Dukungan nyata yang diberikan Badan POM RI untuk terus meningkatkan pasar jamu ke mancanegara mendapat apresiasi dari pelaku bisnis jamu. Apalagi, penetrasi pasar dilakukan ke negeri China yang sangat tekenal dengan pengobatan TCM-nya. Hal ini merupakan sebuah terobosan dan membawa gairah baru untuk semakin intensif memasarkan jamu ke pasar global.