Bisnis.com, JAKARTA – Harga saham agensi hiburan Korea Selatan, SM Entertainment dibuka dan ditutup dalam kondisi melemah pada perdagangan Selasa (15/10/2019).
Dikutip dari data Bloomberg, emiten yang tercatat dalam bursa KOSDAQ Korea tersebut dibuka ‘berdarah’ pada angka KRW 36.900, dan kembali berada di zona merah pada angka KRW 37.150, turun 0,27 persen atau 100 poin, pada penutupan perdagangan hari ini.
Volume transaksi emiten sektor hiburan tersebut mencapai 850.447 lembar saham dengan kapitalisasi pasar mencapai KRW 868,5 triliun.
Pergerakan harga saham SM Entertainment 0un cenderung fluktatif selama 90 menit pertama dibukanya perdagangan KOSDAQ, sebelum akhirnya konsisten mengalami pelemahan hingga penutupan pasar pukul 15.30 KST.
Puncak tertinggi penguatan saham SM Entertainment terjadi pada pukul 09.50 KST di angka KRW 38.350 dan terendah terdapat pada angka KRW 36.900 pada pukul 08.08 KST.
Hal yang sama juga terjadi pada emiten JYP Entertainment yang ditutup melemah pada angka KRW 22.500, menurun tipis 0.22 persen atau 50 poin pada perdagangan hari ini.
Kontras dengan dua emiten dua agensi besar tersebut, performa emiten industri hiburan Korea Selatan lain yakni FNC Etertainment, Cube Entertainment dan Fantagio Corp kompak mengalami penguatan.
Indeks bursa KOSDAQ yang menaungi lima agensi hiburan tersebut juga terpantau mengalami penguatan 5,34 poin pada angka KRW 646,80 atau naik tipis 0.83 persen.
Baik sentimen positif maupun negatif mempengaruhi harga saham SM Entertainment yang ditransaksikan pada hari ini. Meski tidak berdampak terlalu signifikan, pelemahan pada awal pembukaan pasar kemungkinan terjadi karena sentimen negatif pasar atas kabar kematian salah satu artis di bawah naungannya, Sulli, mantan anggota f(x) yang ditemukan bunuh diri pada Senin (14/10/2019).
Sementara, sentimen positif yakni salah satu grup avengers debutannya, SuperM melenggang di posisi pertama chart billboard 200 album dengan mini album pertamanya kemungkinan menjadi pendorong kenaikan harga saham perusahaan tersebut.
Sementara itu, dari sektor global, transaksi bursa Korea terpantau stagnan, dimana banyak investor yang tetap waspada terhadap hasil dari alotnya perbincangan antara Amerika Serikat dan China beberapa hari belakangan.