Bisnis.com, JAKARTA - Kematian Kim Jonghyun, anggota boyband SHINee pada Desember 2017 masih menyisakan kepedihan dalam hati banyak penggemar.
Kini, industri hiburan Korea Selatan kembali harus mengantarkan kepergian salah satu artis bertalentanya, Choi Jinri atau yang akrab dipanggil Sulli, Senin (14/10/2019), diketahui meninggal karena bunuh diri.
Industri hiburan Korea Selatan selain terkenal dengan hingar bingarnya, ternyata juga cukup menguras mental dan emosi. Penyakit seperti anxiety disorder, bipolar disorder, dan panic disorder masih menempati puncak penyakit mental yang paling sering diidap oleh artis korea.
Mengapa begitu? Berikut ulasannya dikutip dari berbagai sumber
1. Penilaian publik
Bagi artis Korea, mau tidak mau penilaian publik adalah salah satu alasan mengapa bisa bertahan di industri hiburan.
Publik di Korea Selatan umumnya tidak segan-segan mengeluarkan kata-kata makian kepada seseorang yang dianggapnya tidak berperilaku pantas.
Sekalinya, hal buruk viral bisa jadi sang artis malah diboikot oleh publik untuk tampil di televisi. Maka dari itu, penilaian publik kadang menyeramkan untuk artis-artis Korea.
2. Jarang memiliki privasi
Artis korea terkenal dengan citranya yang tidak memiliki privasi. Bahkan, ketika mereka berkencan di luar negeri pun, masih akan ada kamera yang menguntit kegiatan mereka.
Hal ini yang terkadang membuat batasan antara artis dan publik tidak ada lagi.
Publik mengetahui dengan jelas hal detail mengenai artis, dan ketika artis tersebut melakukan tindakan yang dianggap tidak baik, mereka harus bersiap menerima amukan publik.
3. Tidak benar-benar bahagia
Meski terlihat tersenyum sepanjang waktu, namun tidak semua artis korea benar-benar bahagia menjalani kehidupannya.
Tuntutan karier dan stres yang dipupuk dari hari ke hari membuat kepenatan tersebut berkumpul hingga menimbulkan ide untuk bunuh diri. Simpelnya, hal ini terjadi karena mereka tidak lagi menemukan kebahagiaan dalam hidup.
4. Merasa sendirian
Meski dikelilingi oleh banyak orang dan penggemar, artis korea kebanyakan adalah penyendiri.
Bagi mayoritas kelompok artis korea, tidak ada yang mengerti dirinya selain dari dirinya sendiri. Beberapa idola K-Pop bahkan mulai latihan untuk debut di usia yang kanak-kanak sehingga melewatkan tumbuh kembang dan masa sosialisasinya di sekolah.
Hal ini yang lambat laun menimbulkan kesedihan pada mereka, karena