Disney Plus / Disney
Entertainment

Peluncuran Disney Plus di Inggris Lebih Cepat, Indonesia Kapan?

Syaiful Millah
Rabu, 22 Januari 2020 - 07:46
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Walt Disney telah mamajukan jadwal peluncuran layanan streaming terbarunya yakni Disney Plus untuk pasar Inggris dan Eropa Barat.

Dilansir dari Variety, Rabu (22/1/2020) perusahaan tersebut akan merilis platformnya di pasar tersebut pada 24 Maret, satu minggu lebih cepat dari jadwal yang diumumkan sebelumnya yaitu pada 31 Maret.

Layanan Disney Plus tak lama lagi akan hadir secara resmi di pasar utama Eropa seperti Inggris, Perancis, Jerman, Italia, Spanyol, Austria, dan Swiss. Harga layanan yang ditetapkan adalah sekitar 5,99 Pundsterling/6,99 Euro per bulan atau 59,99 Poundsterling/6,99 Euro per tahun.

Setelah pasar utama Eropa Barat, Disney akan memperluas pasar tambahan lainnya termasuk di Belgia, Nordik, dan Prortugal pada musim panas tahun ini.

Adapun, berdasarkan jadwal kasar yang diberikan oleh perusahaan, layanan streaming Disney Plus akan terus didistribusikan secara bertahap ke seluruh penjuru dunia.

Rencananya, selain pasar Eropa Barat, perusahaan juga akan merilis layanannya itu di pasar Eropa Timur dan Amerika Latin pada paruh pertama atau awal semester 2020.

Sementara, pasar Asia Pasifik dijadwalkan kebagian layanan ini secara resmi pada paruh kedua 2020 hingga 2021 mendatang. Sayangnya, hingga saat ini perusahaan memang belum mengumumkan lebih detail tanggal dan bulan pasti peluncurannya di berbagai negara.

Sebagai informasi, layanan streaming ini pertama kali diluncurkan pada 12 November 2019 lalu di pasar terbatas yakni Amerika Serikat, Belanda, Kanada, Australia, dan Selandia Baru.

Meskipun ada beberapa kendala teknis ketika peluncuran perdananya, Disney Plus telah menjadi hits sejak saat itu dengan perkiraan jumlah pengguna awal sebanyak 24 juta pelanggan.

Disney telah memproyeksikan bahwa layanan miliknya itu akan memiliki sekitar 60 juta hingga 90 juta pelanggan di seluruh dunia pada 2024. Perusahaan juga mengumumkan mereka bakal menghabiskan sedikitnya US$1 miliar untuk menambah konten orisinal pada tahun fiskal 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Syaiful Millah
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro