Warga mengenakan masker di stasiun kereta di Beijing, China, Jumat (24/1/2020)./Yomiuri Shimbun via Reuters
Health

WHO Tetapkan Epidemi Virus Corona Sebagai Kasus Darurat di China

Annisa Margrit
Jumat, 24 Januari 2020 - 09:25
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) telah menetapkan penyebaran virus corona sebagai kasus darurat di China.

Dalam konferensi pers di Jenewa, Swiss, Kamis (23/1/2020) waktu setempat, WHO menyatakan masih terlalu awal untuk menyebut penyebaran virus ini sebagai sebuah keadaan darurat yang memerlukan perhatian internasional. Status tersebut harus didahului oleh langkah tiap negara untuk memanggil kerja sama atau respons internasional.

"Ini adalah kasus darurat di China," ujar Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, seperti dilansir Reuters, Jumat (24/1).

Meski demikian, dia tidak menampik kasus ini bisa saja naik status menjadi kasus kesehatan darurat global. Tedros melanjutkan komite yang terdiri atas 16 ahli independen telah menyampaikan pandangan-pandangan berbeda terkait apakah penyebaran virus ini sudah masuk status darurat global atau belum. 

"Tetapi, perbedaan pandangan ini tidak berarti bahwa WHO berpikir situasi saat ini tidak serius," tegasnya.

WHO juga menyampaikan virus ini bisa ditransmisikan dari manusia ke manusia, terbatas di anggota keluarga dan pekerja kesehatan.

Saat ini, ada tiga tim riset global yang bekerja bersama membuat vaksin atas virus tersebut. Diharapkan akan ada vaksin yang dapat dikembangkan dan disetujui oleh otoritas terkait dalam waktu setahun.

Perwakilan WHO di Beijing, Gauden Galea, menerangkan langkah pemerintah setempat untuk menutup kota Wuhan untuk mencegah penyebaran lebih luas atas virus corona sebagai sesuatu yang tak terhindarkan.

"Penutupan akses terhadap 11 juta orang adalah sesuatu yang tak terhindarkan dalam sejarah kesehatan masyarakat," paparnya. 

Namun, WHO masih belum merekomendasikan langkah penutupan akses yang lebih luas dalam hal pariwisata maupun perdagangan.

Kepala Program Kedaruratan Kesehatan WHO Michael Ryan menyebutkan data dari China mengindikasikan bahwa hampir tiga perempat kasus yang tercatat terjadi di pasien yang berusia di atas 40 tahun, di mana 40 persen di antaranya memiliki kondisi kesehatan lain.

"Saat ini, kami belum melihat banyak kasus dengan status sedang," ucanya. 

Ryan menambahkan pada awal berlangsungnya epidemi, sulit untuk memperkirakan seberapa bahaya suatu virus.

Hingga saat konferensi pers ini dilakukan, stasiun televisi milik Pemerintah China menyebutkan virus corona sudah menewaskan 18 orang dan menginfeksi 634 orang. Namun, pada Jumat (24/1), Pemerintah China menyampaikan jumlah korban meninggal telah bertambah menjadi 25 orang dan jumlah orang yang terinfeksi mencapai 830 orang.

Sebagian besar kasus terjadi di Wuhan, yang dipercaya menjadi pusat menyebarnya virus tersebut pada akhir Desember 2019.

Selain di China, beberapa negara sudah mengonfirmasi adanya warga mereka yang terinfeksi, seperti Korea Selatan, Jepang, Thailand, dan AS.

Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro