Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan kasus virus corona (Covid-19) yang cepat membuat dokter-dokter di Italia kewalahan.
Jumlah mereka tidak sebanding dengan banyaknya pasien yang harus ditangani. Alhasil, untuk mengurangi beban, pemerintah Italia memutuskan untuk menerjunkan langsung 10 ribu mahasiswa kedokteran ke lapangan.
"Pemerintah memperbolehkan lulusan kedokteran tahun ini untuk bekerja 8-9 bulan lebih awal dari biasanya dan memberikan keringanan perihal ujian izin praktek," ujar Menteri Pendidikan Gaetano Manfredi sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa (17/3/2020).
Kondisi pandemi virus corona di Italia memang mengkhawatirkan. Mereka menjadi salah satu negara paling terdampak dengan 27.980 kasus dan 2.158 korban meninggal akibat virus corona.
Hal itu memaksa pemerintah setempat untuk menutup akses ke sejumlah kota besar yang sebagian besar berada di Italia Utara.
Manfredi mengatakan, penerjunan 10 ribu lulusan kedokteran tahun ini diharapkan bisa meringankan pandemi yang terjadi itu. Sebab, dokter-dokter yang ada sekarang sudah kewalahan hingga memaksa mereka selektif dalam memilih pasien yang ditangani.
Adapun para lulusan kedokteran itu, kata Manfredi, akan diberdayakan di klinik praktik umum dan panti jompo. Dengan begitu, para dokter yang ada di sana bisa dipindahkan ke rumah sakit yang lebih membutuhkan bantuan ahli.
Gambaran timpangnya kekuatan medis Italia terhadap pandemi virus corona (COVID-19) bisa dilihat salah satunya di Lombardia.
Di sana, perlengkapan perawatan intensif hanya cukup untuk 800 pasien. Sementara itu, jumlah pasien yang harus ditangani ada 1.135.
Walhasil, mereka harus membuat perlengkapan sementara dan membangunnya di pusat pameran Fiera Milano saking tak adanya tempat lagi.