Bisnis.com, JAKARTA - Kesiapan alat medis sangat penting di tengah penanganan virus corona atau COVID-19.
Sejauh ini kata dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Persahabatan Jakarta, dr. Elisna Syahruddin, Ph.D., Sp.P(K), alat medis di 3 rumah sakit rujukan COVID-19 yakni RS Persahabatan, RS Sulianti Saroso, dan RSPAD Gatot Soebroto terbilang memadai.
"Sampai hari ini di 3 RS pusat rujukan tidak ada masalah, masih bisa berjalan dengan baik," ujarnya saat dihubungi Bisnis, Kamis (19/3/2020).
Akan tetapi perlu dipertimbangkan untuk situasi jika penyebaran virus ini di Indonesia belum bisa dihentikan. "Kalau berlanjut terus, pastinya (alat medis) kurang," imbuh Elisna.
Oleh karena itu, dia meminta agar ada kesiapan sebelum alat medis penanganan COVID-19 menjadi terbatas.
Adapun alat pelindung diri (APD) bagi para dokter dan tenaga medis adalah yang paling dibutuhkan untuk penanganan pasien dalam pemeriksaan (PDP) COVID-19. APD tersebut terdiri dari masker, baju pelindung, kaca mata, sarung tangan, hand sanitizer, hingga sepatu boot.
Elisna miris ketika mendengar Indonesia malah mengeskpor masker sementara di dalam negeri saat ini terjadi kelangkaan.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat volume ekspor komoditas masker Indonesia mencapai 1,3 juta kilogram di saat penyebaran wabah Virus Corona (Covid-19) pada Januari-Februari 2020.
Berdasarkan data BPS yang diterima Bisnis, Indonesia tercatat mengekspor masker ke tiga negara, yaitu China, Singapura, dan Hong Kong. Secara kumulatif (Januari-Februari 2020), nilai ekspor masker ke Singapura paling tinggi yakni sebesar US$36,8 juta.
Melihat fakta ini, Elisna mengimbau bagi para pengusaha masker maupun pembuat APD untuk lebih peduli pada situasi yang ada di dalam negeri. Dia menyarankan agar pabrik-pabrik tersebut bekerja 7×24 jam untuk menyediakan APD bagi dokter, petugas medis, hingga masyarakat.
"Pengusaha kalau mau menunjukkan dia peduli, bisa nggak pabrik yang menghasilkan APD, kerja 7 per 24 jam. Jangan sampai terjadi masker kurang, tapi ternyata diekspor," singgung Elisna.
Kesiapan alat dan tenaga medis sebelumnya disinggung Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla. Dia mengatakan Indonesia membutuhkan dukungan dan kesiapan yang lebih besar terkait dengan alat kesehatan dan tenaga medis untuk memerangi pandemi virus corona mengingat pasien yang terjangkit terus bertambah.