Tanahnya solid untuk dipijak
Bumi memiliki padang rumput, pegunungan yang terjal, dan es. Tapi hidup di Matahari, kita harus ucapkan selamat tinggal kepada segala bentuk permukaan atau daratan yang solid itu. Matahari adalah bola plasma, gas super panas, raksasa.
Jika Anda mencoba untuk berpijak di permukaan Matahari yang selama ini terlihat yakni fotosfer, Anda akan terjatuh sedalam 330 ribu kiometer sebelum sampai ke lapisan plasma yang cukup terkompresi setara air.
Cukup terkompresi tapi tidak membantumu mengapung karena sudah akan lebih dulu dihancurkan oleh tekanan di sana yang 4,5 juta kali lebih tinggi daripada yang terukur di dasar laut terdalam di Bumi.
Sebagai ilustrasi, tekanan seperti itu membuat orang dewasa 77 kilogram di Bumi memiliki bobot 2.245 kilogram. Tekanan sebesar itu setara orang dewasa tersebut diminta memanggul mobil.
Kalaupun seseorang bisa sampai ke fotosfer, suhu di sana sekitar lima sampai 10 kali lebih panas daripada lava atau 5.500 derajat Celsius. Di titik matahari (sunspot) mungkin lebih 'adem' karena suhunya 1.600 derajat Celsius.
Kita Menikmati musim-musim yang selalu berulang
Musim yang berbeda dan selalu berulang tercipta dari kemiringan sumbu Bumi dalam gerakannya berotasi dan berevolusi.
Venus memiliki situasi yang sama tapi tidak punya musim. Planet ini kemungkinan pernah terlihat dan berperilaku seperti Bumi. Termasuk memiliki lautan yang menutupi pegunungannya.
Tapi kini ia memiliki atmosfer yang sangat tebal (55 kali lebih padat daripada di Bumi) yang membuat suhu udaranya tak berubah sepanjang tahun, 465 derajat Celsius—lebih panas dari suhu oven pemanggang di rumah. Atmosfer yang tebal itu juga membuat tak mungkin menikmati langit malam dari permukaan Venus.