Bisnis.com, JAKARTA - Penyanyi campursari kondang asal Solo, Didi Kempot meninggal dunia Selasa (5/5/2020).
Blogger Solo, Blontank Poer, mengungkapkan pesan mendalam Didi Kempot yang selalu disampaikan padanya.
Kepada Solopos.com, Selasa (5/5/2020), Blontank Poer, mengatakan pelantun tembang Banyu Langit tersebut pernah menyampaikan pesan mendalam kepadanya, yang intinya jangan suka membuat geger alias ribut.
“Ojo udur-uduran seneng padu, ojo seneng gegeran. Itu pesan Mas Didi,” kata dia.
Blontank menyampaikan Didi Kempot adalah sosok yang hormat kepada siapa pun, apa pun status sosialnya.
“Mas Didi hormat sama orang siapa pun itu ora peduli dari kalangan mana jenderal atau biasa saja,” ujarnya.
Di mata Blontank Poer, penyanyi yang memikiki fans fanatik berjuluk Sobat Ambyar tersebut sangat murah hati. Didi tidak bisa melihat orang di sekitarnya kesusahan.
Blontank pernah mengajak Didi Kempot konser pada 11 April 2020 lalu, dan Sang Maestro Campursari itu meresponsnya dengan baik.
Tak Neko-Neko
Baca Juga Jenazah Didi Kempot Dimakamkan di Ngawi |
---|
Dalam hal pelayanan saat konser, suami Yan Vellia ini pun tak pernah punya permintaan neko-neko.
“Ada undangan [konser dan sebagainya] enggak pernah minta macam-macam. Hotel ya sak sak e meskipun saat ini terkenal sekali. Walaupun Mas Didi punya hak ngarani atau minta,” jelas Blontank Poer.
Penyanyi yang dijuluki The Godfather of Broken Heart ini dinyatakan meninggal dunia pada Selasa pukul 07.45 WIB oleh dokter RS Kasih Ibu Solo.
Asisten Manajer Humas RS Kasih Ibu, Solo, dr. Divan Fernandes, menyampaikan saat datang di RS Kasih Ibu Solo pukul 07.25 WIB, sang penyanyi berusia 53 tahun itu dalam kondisi henti napas dan henti jantung.
“Pukul 07.25 WIB ke IGD dalam keadaan henti jantung. Sudah dilakukan pertolongan dengan maksimal. Tapi, kondisi tidak tertolong,” kata Divan.
Didi Kempot merupakan putra dari seniman tradisional terkenal, Ranto Edi Gudel yang lebih dikenal dengan Mbah Ranto. Didi Kempot merupakan adik kandung dari Mamiek Prakoso, pelawak senior Srimulat.
Hampir sebagian lagu yang ditulis Didi Kempot bertemakan patah hati dan kehilangan. Pria kelahiran Solo, 31 Desember 1966, itu sengaja memilih tema tersebut karena rata-rata orang pernah mengalaminya.