Bisnis.com, JAKARTA -- Dia menciptakan streetwear, perancang busana kulit hitam paling terkenal di tahun 1980-an dan berhasil memengaruhi satu generasi, namun dunia mode sebagian besar telah melupakan Willi Smith.
Itu semua akan berubah dengan buku baru yang akan dirilis perihal karya sang perancang, yang meninggal pada tahun 1987.
"Kurangnya studi yang merujuk pada Willi Smith menghilangkan mata rantai dalam pemahaman kita tentang mode kontemporer dan budaya visual," kata Alexandra Cunningham Cameron, kurator pameran Willi Smith: Street Couture di Cooper Hewitt, Museum Desain Smithsonian, New York, seperti dikutip melalui Guardian, Senin (15/6).
Labelnya, Williwear yang didirikan pada 1976, bergerak lebih maju dari yang lain di masa itu, di mana dia dengan berani memadukan pakaian olahraga yang santai dengan elemen-elemen pakaian formal yang mewah.
Pakaiannya tidak dimaksudkan untuk menjadi sebuah karya eksklusif yang hanya didesain untuk catwalk.
Meskipun istilah "streetwear" banyak digunakan baru-baru ini, definisi yang lebih fleksibel yang menurut Smith adalah dengan membawa budaya urban ke catwalk, telah sangat berpengaruh terhadap dunia fesyen.
Menurutnya fesyen adalah bagian dari hidup manusia. "Para model berpose mengenakan pakaian itu. Orang-orang hidup dengan pakaiannya."
Smith lahir di Philadelphia pada tahun 1948 dan masuk ke Parsons School of Design dengan beasiswa pada tahun 1965 setelah melakukan magang dengan perancang Arnold Scaasi.
Williwear mencapai puncaknya pada awal 1980-an ketika label itu memasukkan beberapa elemen budaya hip hop ke dalam estetika desainnya, terutama untuk koleksi musim gugur-musim dingin 1983 yang disebut Street Couture, yang juga menampilkan pertunjukan musik dan tari.
Tahun itu Smith menjadi pemenang termuda dari Penghargaan Critics Mode Amerika untuk Busana Wanita.
Smith juga merupakan bagian besar dari gelombang desainer muda kulit hitam Amerika yang membangun nama mereka di tahun 1970-an.
Editor mode Kim Hastreiter mengatakan bahwa Smith adalah pahlawan bagi wanita Afrika-Amerika.
“Mereka menyembah Willi dan merasa sangat bangga atas kesuksesannya. Dia adalah pria kulit hitam yang bisa mengubah persepsi rasis yang melekat dalam masyarakat kita tentang pria kulit hitam pada umumnya," katanya.
Dia mewakili begitu banyak mimpi, impian mereka untuk masa depan komunitas Afrika-Amerika.
Di tengah masa kejayaannya, Smith terinfeksi Aids.
Smith akhirnya meninggal karena radang paru-paru, diperumit oleh penyakit parasit shigella, yang terjadi saat perjalanan kerja untuk membeli kain di India.
Dia berusia 39 tahun saat wafat. Meskipun pada saat kematiannya, Williwear menghasilkan jutaan dan New York Daily News memanggilnya "desainer kulit hitam paling sukses dalam sejarah mode", dia sekarang telah dilupakan.