Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah masa transisi menyambut era normal baru, sejumlah aplikasi hadir untuk membantu para pelaku perjalanan, salah satunya e-HAC Indonesia.
Aplikasi kartu kewaspadaan kesehatan (electronic heatlh alert card/e-HAC) Indonesia ini sebenarnya ditujukan untuk pelaku perjalanan antar negara. Namun, seiring dengan adanya perjalanan antar daerah di era transisi menuju normal baru, aplikasi ini memiliki sejumlah keunggulan.
Masyarakat yang ingin melakukan perjalanan seringkali diminta kartu kuning, sebuah kartu kewaspadaan berwarna kuning dari Kementerian Kesehatan. Hanya saja, antrian panjang untuk pengisian kartu manual tentu menjadi persoalan di tengah era normal baru yang tetap mensyaratkan adanya jaga jarak. Oleh karena itu, aplikasi yang hadir untuk android ini sangat memudahkan para pelaku perjalanan.
Bisnis pun sempat menjajalnya. Di terminal keberangkatan Sam Ratulangi Airport Manado, aplikasi ini memudahkan pelaku perjalanan saat pengecekan oleh dinas kesehatan yang bertugas. Bila Anda melakukan perjalanan via udara, petugas akan mengecek kelengkapan dokumen seperti hasil rapid test / PCR Swab, KTP, dan tiket pesawat.
Bila belum memiliki kartu kuning, petugas akan meminta penumpang untuk melakukan pengunduhan aplikasi tersebut dan mengisi form yang ada di aplikasi tersebut.
Usai melakukan pengunduhan, penumpang diminta untuk melakukan pendaftaran dengan akun email dan kemudian mengisi data yang sesuai. Usai melakukan login, tab pada bagian visitor, lalu tab pada QR Code HAC.
Pada bagian kanan bawah terdapat menu HAC Card. Jika anda tab, maka akan muncul pilihan HAC Indonesia (untuk yang masuk ke Indonesia) atau HAC Domestic Indonesia (untuk perjalanan domestik).
Jika Anda melakukan perjalanan domestik, maka pilihnya menu HAC Domestic Indonesia dan kemudian melakukan pengisian data. Mulai dari nama, jenis kelamin, umur, nomor KTP, alamat tujuan, nomor telepon, tanggal sampai di tujuan dan pilihan jenis transportasi yang digunakan.
Bila Anda menggunakan pesawat maka Anda akan diminta memasukkan nomor penerbangan dan kursi pesawat. Usai melakukan itu semua. Anda akan diminta mengisi alamat asal keberangkatan. Bila proses sudah selesai, maka akan keluar QR Code.
Kendati untuk proses kursi pesawat tidak bisa Anda isi, karena proses pengecekan dari petugas dinas kesehatan dilakukan sebelum proses check-in. Oleh karenanya, usai pengisian itu, penumpang diperbolehkan untuk menuju lokasi check in, dan kemudian melanjutkan proses pada perangkat masing-masing.
Sesampainya di terminal kedatangan pada daerah tujuan, aplikasi ini sangat memudahkan penumpang, khususnya bagi mereka yang melakukan perjalanan menuju Bandara Soekarno-Hatta.
Pemeriksaan oleh petugas dinas kesehatan dilakukan di 2 jalur. Jalur manual untuk pengecekan kartu kuning fisik.
Jalur kedua khusus untuk e-HAC. Penumpang cukup berdiri di depan tv seukuran 32 inci dengan webcam yang terpasang di atasnya, kemudian menunjukkan hasil QR Code ke web cam tersebut.
Jika hasilnya sukses, maka petugas akan mengizinkan untuk proses selanjutnya yakni pengambilan bagasi. Di Bandara Soekarno Hatta, usai Anda melakukan pengambilan bagasi maka akan ada 2 jalur lagi yakni jalur menuju DKI Jakarta dan Non-DKI Jakarta.
Pada pos pemeriksaan untuk jalur menuju DKI Jakarta, penumpang akan diminta untuk menunjukkan hasil rapid test/PCR Swab, KTP dan SIKM. Petugas akan menanyakan kedatangan menggunakan maskapai apa untuk dicatat. Jika proses selesai petugas akan mengizinkan untuk meninggalkan pos pemeriksaan, dan penumpang pun bisa melanjutkan perjalanan mereka.