Bisnis.com, JAKARTA -- Bubble teashop menyenangkan dan trendi sekarang, terutama di kalangan anak-anak dan remaja. Namun, bolehkan minuman kekinian ini diminum oleh anak-anak yang sedang dalam tahap perkembangan?bagaimana gizinya?
Jika Anda belum terbiasa dengan boba tea atau bubble tea itu, teh gelembung biasanya terdiri dari satu sendok "mutiara" - gumpalan hitam yang terbuat dari akar singkong yang mengandung tepung - di bagian bawah cangkir. Teh dingin dituangkan di atasnya dan dicampur dengan hal-hal seperti buah, susu, coklat, dan perasa lainnya.
Disajikan dengan sedotan lebar sehingga Anda bisa menyedot mutiara (dan mengunyahnya) sambil minum teh. Muncul dalam banyak warna cerah dan rasa yang menyenangkan, mulai dari markisa hingga selai kacang dan memiliki banyak penggemar setia.
Dr. Ruci Lestari, spesialis gizi dari RSAB Harapan Kita mengatakan bahwa minum perasa ini sebaiknya tidak diberikan ke anak-anak mengingat kandungannya yang bertentangan dengan gizi lainnya.
"Anak jaman now ya, minumnya ini ya. Tidak dianjurkan sebenarnya karena si boba atau manisnya ini makin banyak kalorinya. Sebenrnya tidak dianjurkan, jadi kalau masih bisa dibujuk perlahan-lahan dihindari dikurangi kebiasaan itu sampai di stop. Kalo bisa sih pelan-pelan diajarin," tuturnya dalam Talkshow Keluarga Sehat, Radio Kesehatan, Rabu (15/7/2020).
Dikutip dari parents.com, bubble tea mungkin mengandung kafein, karena dibuat dengan teh hitam atau hijau dan disajikan dalam porsi besar.
Satu sumber mengklaim secangkir teh gelembung 13 ons mengandung 130mg kafein, yang jumlahnya tidak lebih rendah dari jumlah kopi yang sama. Bubble tea juga bisa mengemas banyak gula tambahan, dan itu tidak biasa untuk ukuran terbesar dengan lebih dari 500 kalori, sekitar sepertiga dari apa yang dibutuhkan anak kecil dalam sehari.
Tetapi ada bahaya lain dari boba yakni tersedak untuk anak kecil. Institut Federal Jerman untuk Manajemen Risiko memperingatkan bahwa boba dapat disedot secara tidak sengaja terhirup ke dalam paru-paru terutama oleh anak-anak di bawah empat tahun. Mengisap boba melalui sedotan meningkatkan risiko ini karena tekanan tambahan.