Bisnis.com, JAKARTA - Belum lama ini, artis Jessica Iskandar divonis mengidap takikardia, dan yang menyebabkannya harus minum obat seumur.hidup.
Lantas apa sebenarnya penyakit takikardia ini? Dikutip dari wikipedia, Takikardia, dikenal pula dengan nama takiaritmia adalah kondisi jantung berdetak di atas 100 denyut per menit dalam keadaan istirahat, untuk orang dewasa.
Detak jantung sedikit lebih kencang mungkin saja terjadi karena sebab yang normal, seperti sehabis olahraga, atau sebab yang tidak normal, seperti gangguan sinyal listrik jantung.
Menurut alodokter, detak jantung diatur oleh sinyal listrik yang dikirim melalui jaringan jantung. Takikardia dapat dikatakan abnormal ketika serambi atau bilik jantung berdetak lebih cepat, walaupun saat sedang beristirahat.
Terdapat beberapa jenis takikardia yang abnormal berdasarkan tempat dan penyebabnya, yaitu takikardia pada serambi atau atrium (fibrilasi atrium dan atrial flutter), serta takikardia pada bilik jantung atau ventrikel (takikardia ventrikel dan supaventrikular).
Untuk takikardia yang abnormal ini, seringkali juga tidak menimbulkan gejala atau komplikasi. Tapi jika dibiarkan tanpa penanganan, kondisi ini dapat mengganggu fungsi jantung sehingga memicu komplikasi serius, seperti gagal jantung
Penyebab Takikardia
Detak jantung manusia diatur oleh pacu jantung alami bernama nodus sinoatrial yang terletak di serambi kanan jantung, Nodus tersebut memproduksi sinyal elektrik yang memicu setiap detak jantung. Takikardia terjadi saat terjadi gangguan pada sinyal elektrik yang mengatur detak jantung untuk memompa darah. Gangguan tersebut dapat disebabkan oleh:
Kondisi medis; anemia, hipertiroidisme, hipertensi atau hipotensi, demam, olahraga berat, gangguan elektrolit efek samping obat, seperti salbutamol atau azithromycin, kebiasaan merokok, konsumsi kafein, penyalahgunaan NAPZA, terlalu banyak mengonsumsi minuman beralkohol, mengalami stress atau ketakutan.
Pada kasus tertentu, penyebab takikardia tidak dapat dipastikan.
Di samping berbagai penyebab di atas, kondisi usia lanjut dan riwayat keluarga yang memiliki gangguan ritme jantung juga dapat meningkatkan risiko seseorang menderita takikardia.
Jenis Takikardia
Jenis takikardia berkutnya terjadi pada serambi atau atrium jantung. Jenis tersebut terdiri dari:
Fibrilasi atrium. Pada takikardia jenis ini, impuls elektrik pada atrium atau serambi atas jantung menjadi kacau. Akibatnya, sinyal terjadi secara cepat, tidak teratur, serta kontraksi pada atrium menjadi lemah.
Atrial flutter. Kondisi ini terjadi saat sirkuit dalam atrium menjadi kacau, sehingga jantung berdetak lebih cepat, namun ritmenya teratur dan kontraksi atrium menjadi lebih lemah. Penderita takikardia jenis ini juga kerap mengalami fibrilasi atrium.
Gejala Takikardia
Pada saat takikardia, denyut jantung dan nadi menjadi cepat, sehingga pasien dapat merasakan:
Jantung berdebar, nyeri dada (angina), kelelahan, sesak napas, pusing.pingsan. pada beberapa kasus, takikardia tidak menyebabkan munculnya gejala. Namun jika kondisi ini dibiarkan, maka komplikasi serius dapat terjadi. Di antaranya adalah gagal jantung, stroke, atau henti jantung.
Dengan pemberian obat dan prosedur medis, takikardia dapat dikendalikan, Kondisi takikardia yang menyebabkan komplikasi, tergantung dari penyebab dan jenis takikardia yang dialami.
Pencegahan Takikardia
Pada intinya, upaya pencegahan takikardia adalah dengan menjaga kesehatan jantung. Upaya tersebut termasuk mengurangi risiko terjadinya penyakit jantung yang berupa:
Berhenti merokok, kontrol konsumsi minuman beralkohol atau minuman yang mengandung kafein. Menjaga berat badan ideal, serta tekanan darah dan kadar kolesterol normal. Berolahraga rutin dan mengonsumsi makanan yang sehat.
Hindari penggunaan NAPZA.
Berhati-hati dalam mengonsumsi obat-obatan bebas, dan pastikan untuk selalu mematuhi petunjuk pemakaian. Upayakan agar pikiran tidak stres, demeriksakan kesehatan ke dokter secara rutin.