Bisnis.com, JAKARTA -- Kondisi ketidakpastian akibat pandemi Covid-19 membuat kadar emosi meningkat dengan ragam respon mencuat yang membuat kondisi psikis cenderung tidak stabil.
Kondisi ini bisa memberikan dampak yang tidak baik bagi diri sendiri maupun orang di sekitar kita.
Ragam pendekatan psikologis pun kian ramai di media sosial yang dilakukan secara klinis hingga spiritual seperti meditasi.
Anastasia Satriyo, Psikolog dari Universitas Atma Jaya mengatakan kemampuan manusia berpikir kritis harus diasah sebagai upaya untuk bisa mendewasakan emosi.
Anas menjelaskan, kemampuan mengenal, merasakan, dan menamai emosi yang dirasakan harus dilatih dengan bertahap
“Penting sedini mungkin untuk mampu mengenali dan menamai emosi diri sendiri, serta mampu mengenali intensitas emosi dari skala 1-10 serta seberapa intens emosi yang sedang dirasakan,” kata Anas dikutip dari Instagramnya, Selasa (21/7/2020).
Dia memerinci, dengan mengetahui cara memproses dan menyalurkan emosi secara sehat ada beberapa langkah yang bisa dilakukan. Pertama, dengan teknik bernapas. Kedua, mengasah kesadaran dan bergerak dengan kesadaran.
Ketiga, menuliskan emosi dengan kesadaran dan teknik tertentu. Keempat, dengan mendapatkan pengalaman therapeutic relationship untuk memproses adanya emosi dalam tubuh.
Anastasia pun mengingatkan bahwa Anda juga perlu mencari bantuan profesional pada bidang kesehatan mental dan berlatih untuk mahir dalam mengelola emosi.
"Karena hanya dengan mengenali dan mengelola emosi kita bisa membantu pasangan, anak-anak, dan apapun di sekitar kita,” katanya.