Presiden AS Donald Trump saat berkunjung ke pabrik Rawsonville Ford Motor Company di Ypsilanti, Michigan, AS (21/5/2020)/Antara
Health

Peringatan dari Presiden Trump: Kenakan Masker!

Renat Sofie Andriani
Rabu, 22 Juli 2020 - 08:29
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Ibarat peribahasa 'menjilat ludah sendiri', Presiden Amerika Serikat Donald Trump kini memperingatkan masyarakat AS untuk mengenakan masker, suka atau tidak.

“Mau kalian suka atau tidak suka mengenakan masker, tindakan ini memiliki dampak. Kami mengimbau semua orang ketika tidak dapat menjaga jarak sosial, untuk memakai masker,” ujar Trump pada Selasa (21/7/2020) waktu setempat, seperti dilansir Bloomberg.

Penggunaan masker menjadi isu yang sangat dipolitisasi. Padahal, Trump terkenal kerap menolak mengenakan masker di depan publik. Sekonyong-konyong, pada Senin (20/7/2020), ia menuliskan dalam Twitter bahwa mengenakan masker adalah tindakan yang patriotik.

“Kita Bersatu dalam upaya untuk mengalahkan Virus China Yang Tak Terlihat, dan banyak orang mengatakan bahwa adalah sikap yang Patriotik untuk mengenakan masker wajah ketika Anda tidak dapat menjaga jarak secara sosial,” tulis Trump.

“Tidak ada yang lebih patriotik dari saya, Presiden favorit Anda!” tambahnya.

Perubahan sikapnya ini mengikuti jajak pendapat yang menunjukkan bahwa penolakannya untuk memperjuangkan penggunaan masker kontras dengan kekhawatiran tentang meningkatnya jumlah kasus Covid-19 secara nasional.

Trump menghadapi tekanan untuk menunjukkan progres dalam menangani krisis kesehatan ini ketika angka infeksi baru melambung. Jajak pendapat menunjukkan masyarakat AS semakin tidak mendukung respons yang dilancarkan pemerintahannya.

Dalam kesempatan yang sama, Trump juga memuji peningkatan dalam metode untuk mengobati pasien Covid-19, dengan peningkatan dalam penggunaan ventilator serta penggunaan remdesivir dan deksametason.

“Langkah-langkah tersebut telah memangkas angka kematian sebesar 75 persen dari level tertinggi pada April,” imbuh Trump pada Selasa.

Peningkatan beban kasus di beberapa bagian negara telah mendorong mereka untuk membekukan bahkan membalik rencana untuk membuka kembali kegiatan perekonomian.

Kondisi tersebut telah menciptakan keraguan baru tentang pemulihan ekonomi AS dan keluhan baru dari negara-negara bagian bahwa pemerintahan Trump belum melakukan cukup banyak upaya untuk memfasilitasi pengujian yang lebih luas.

Keterlambatan dalam mendapatkan hasil tes karena kurangnya persediaan pengujian dan simpanan di laboratorium telah memungkinkan infeksi Corona menyebar sebelum petugas kesehatan dapat memperingatkan mereka yang mungkin telah terpapar.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS pada Selasa (21/7) mengungkapkan ada lebih banyak orang yang terinfeksi Corona ketimbang yang dilaporkan sebelumnya di beberapa bagian negara itu.

Badan tersebut melakukan survei yang menggunakan keberadaan antibodi dalam darah untuk mengukur prevalensi virus di 10 wilayah AS. Ditemukan bahwa tingkat infeksi sangat bervariasi dari satu daerah ke daerah lain, tetapi lebih tinggi dari jumlah kasus yang dilaporkan secara keseluruhan.

Editor : Rivki Maulana
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro