Ilustrasi virus corona di udara
Health

Studi Ungkap Gejala Ringan Virus Corona Bisa Bertahan Beberapa Minggu

Syaiful Millah
Senin, 27 Juli 2020 - 12:27
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Pandemi virus corona (Covid-19) yang disebabkan oleh virus corona baru telah mengubah hidup masyarakat dunia dalam hitungan bulan. Sejumlah penyesuaian mau tidak mau harus dilakukan selama pandemi ini.

Bekerja dari rumah, sekolah dari rumah, dan memikirkan kembali kebiasaan sosial sebelumnya menjadi kebiasaan baru mulai dilakukan. Masyarakat perlu mewaspadai virus ini karena sebagian gejalanya bisa tidak terasa dan seolah tidak mengancam.

Namun, virus ini masuk melalui saluran udara ke paru-paru sehingga bisa menghasilkan berbagai gejala pernapasan. Selain itu, penelitian lain juga mulai mengungkap adanya gejala lain di luar sistem pernapasan.

Selain itu, sebuah studi baru-baru ini juga menunjukkan bahwa beberapa gejala dari Covid-19 bisa bertahan selama berminggu-minggu setelah pertama kali muncul. Studi ini diterbitkan di Center for Disease Control and Prevention (CDC) Morbidity and Mortality Weekly Report.

Laporan tersebut memetakan beberapa gejala yang persisten dan berfokus pada efek yang lebih halus yang tidak mengakibatkan gejala parah dan tidak memerlukan perawatan di rumah sakit.

Studi ini dilakukan antara April hingga Juni 2020. Para peneliti melakukan wawancara melalui telepon dengan orang-orang di 13 negara bagian yang telah dites positif Covid-19 melalui pengujian RT-PCR yang lebih akurat.

Gejala yang termasuk dalam analisis adalah kelelahan, batuk, sakit kepala, sakit badan, demam, menggigil, kehilangan bau, kehilangan selera, diare, dispnea, mual, sakit tenggorokkan, sakit dada, kebingungan, dan muntah.

Jumlah rata-rata gejala yang dilaporkan terjadi saat diagnosis adalah sebanyak tujuh gejala. Beberapa gejala yang paling umum adalah kelelahan (71 persen), batuk (61 persen), dan sakit kepala (61 persen).

Tim kemudian melakukan wawancara tindak lanjut antara dua hingga tiga minggu setelah didiagnosis. Di antara mereka, 35 persen melaporkan masih memiliki gejala dan 65 persen lainnya menyebut telah kembali pulih.

Napas yang tersengal-sengal adalah salah satu gejala yang paling lama bertahan selama periode penelitian. Gejala ini ditemukan ada pada 30 persen peserta penelitian dalam wawancara lanjutan yang dilakukan.

Adapun, British Lung Foundation (BLF) sebelumnya juga telah mengemukakan bahwa bagi kebanyak orang gejala yang dialami ketika terinfeksi virus corona baru ini tergolong lemah, tetapi beberapa di antaranya akan mengembangkan masalah pernapasan yang lebih parah.

Biasanya, risiko gejala parah lebih tinggi terjadi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang tidak baik, ini termasuk golongan orang tua dan orang dengan kondisi penyakit penyerta yang berkaitan dengan paru-paru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro