Obat Hydroxychloroquine./Istimewa
Health

Ini Hasil Uji Klinis Hidroksiklorokuin Pada Pasien Rawat Jalan Virus Corona Aman

Syaiful Millah
Selasa, 28 Juli 2020 - 17:00
Bagikan

Studi Keamanan HCQ pada Pasien Rawat Jalan Covid-19

Penelitian terbaru terkait hidroksiklorokuin saat ini berfokus pada evaluasi keamanan bagi pasien rawat jalan. Studi dilakukan dengan mengumpulkan data dari tiga uji coba terkontrol secara acak, di mana obat digunakan sebagai profilaksis pra pajanan, profilaksis pasca pajanan, dan masing-masing pengobatan dini.

Studi ini mencakup sekitar 2.800 orang dengan usia rata-rata 40 tahun. sekitar 60 persen dari mereka ada dalam kondisi sehat. Para peneliti menemukan bahwa efek samping dilaporkan pada sekitar 85 persen dari peserta dan 27 persen memiliki satu atau lebih efek samping yang terkait dengan obat.

Sekitar 30 pasien melaporkan efek samping dalam uji coba di mana obat itu diberikan pasca pajanan atau pasca infeksi. Efek samping yang paling umum dilaporkan adalah gastrointestinal yakni sakit perut atau mual, diare, dan muntah.

Secara keseluruhan gejala-gejala tersebut dilaporkan muncul pada seperempat pasien dengan dosis harian sekitar 15 hingga 20 persen dengan dosis dua kali seminggu dan pada 10 persen dari mereka yang menggunakan plasebo.

Namun, dalam uji coba plasebo pasca paparan dibandingkan dengan kelompok pengobatan hidroksiklorokuin, tingkat efek samping gastrointestinalnya sebanding. Efek sampingnya dapat ditoleransi dan tidak memerlukan penghentian pengobatan.

Dari uji coba yang dilakukan, hanya ada dua contoh aritmia jantung. Satu terjadi pada kelompok plasebo dan satu lagi terjadi pada pasien yang mengkonsumsi hidroksiklorokuin dua kali seminggu. Tidak ada kematian yang dilaporkan pada populasi berisiko rendah ini.

Implikasi dan Arah Masa Depan

Penelitian saat ini mengecualikan pasien yang dirawat di rumah sakit. Sebagian besar peserta adalah petugas kesehatan sehingga cukup paham tentang hal ini. Oleh karena itu, keamanan CQ mengenai penggunaannya pada pasien Covid-19 parah masih belum jelas.

Para peneliti mencatat bahwa percobaan klinis yang sedang berlangsung dapat dengan aman dilanjutkan kepada peserta penelitian dan badan pengawas diyakinkan tentang keamanan umum obat ini, ketika menggunakan kriteria eksklusi yang tepat.

Namun, perlu juga dicatat bahwa medRxiv menerbitkan laporan ilmiah awal yang belum ditinjau sejawat dan oleh karenanya tidak boleh dianggap sebagai konklusif, pemandu praktik klinis, atau diperlakukan sebagai informasi yang sudah mapan.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro