Bisnis.com, JAKARTA - Mengolah daging kambing atau daging kurban terbilang gampang namun sulit. Apabila tidak bisa menanganinya dengan baik, bukan saja aroma yang tertinggal namun juga daging yang dimasak menjadi keras.
Chef Stefu Santoso, Executive Chef Aprez Catering by Amuz Group mengatakan daging kurban terlalu fresh karena baru dipotong. Oleh karena itu daging kurban khususnya kambing memang tidak bisa langsung dikonsumsi, perlu waktu untuk memproses daging atau pelayuan.
"Cara yang terbaik adalah dimasak dengan cara stewed atau wet cooking atau masak dalam jangka waktu tertentu dengan menggunakan rempah-rempah," tuturnya baru-baru ini.
Dia tidak merekomendasikan daging kambing yang baru dipotong tersebut langsung disate karena daging akan menjadi keras. Jika ingin membuat sate kambing, lebih baik daging dibungkus terlebih dahulu dengan daun pepaya untuk pengempukan.
"Tapi tidak boleh terlalu lama juga karena bisa pahit. Biasanya bisa sekitar antara 30 menit sampai 1 jam, tapi tergantung usia dagingnya juga," imbuhnya.
President of Association of Culinary professionals ini menyarankan memang lebih baik daging kurban itu disimpan terlebih dahulu. Untuk penyimpanannya membutuhkan waktu kurang lebih 18 hari dengan suhu sekitar 3-5 derajat celcius.
Penyimpanan beku bisa bertahan 2-3 bulan meskipun sebenarnya bisa lebih dari itu. Sebelum disimpan, kata Stefu, daging kurban lebih baik dicuci kemudian disimpan dalam plastik kemudian divakum. "Tujuannya untuk menghindari kontaminasi bakteri," sebutnya.