Bisnis.com, JAKARTA - Film Cuties garapan sutradara Maïmouna Doucouré yang menuai kontroversi ternyata pernah memenangkan penghargaan Sundance Film Festival World Cinema Dramatic Jury Award tahun 2020.
Film Prancis yang berjudul asli Mignonnes menceritakan seorang gadis berusia 11 tahun bernama Amy. Dia mulai memberontak terhadap tradisi keluarganya yang konservatif dan memilih bergabung menjadi anggota tim tari berjiwa bebas.
Amy yang berusia sebelas tahun, ibunya Mariam, dan adik-adiknya, baru saja pindah ke sebuah daerah miskin di pinggiran kota Paris, sambil menunggu ayah Amy pulang dari Senegal.
Saat persoalan pernikahan semakin mengganggu Mariam, Amy mulai merasakan beban tanggung jawab keluarga.
Dia berusaha mencari pelampiasan dari kehidupan rumahnya, Amy mulai tertarik terhadap sebuah kelompok tari perempuan berjiwa bebas dan pemberontak di sekolahnya. Karena ingin merasakan kebebasan dan ketenaran, Amy meyakinkan mereka untuk mengizinkannya bergabung dengan kru dansa yang dijuluki 'Cuties'.
Ketika mereka mulai berlatih untuk sebuah kontes tari lokal, Amy mendapati dirinya berada di persimpangan antara pendidikan tradisional Muslim yang diperoleh dari keluarganya dan keragaman budaya serta sikap teman-teman barunya di tempat tinggalnya yang baru tersebut.
Dikutip dari pernyataan Netflix, 'Cuties' menampilkan cerita yang menggugah pikiran mengenai sisi bahagia sekaligus rasa sakit yang harus dilewati gadis-gadis muda yang putus asa untuk dapat tumbuh dewasa secepat mungkin di era media sosial.
penulis naskah sekaligus sutradara'Cuties' Maïmouna Doucouré mengisahkan ide dari filmnya tersebut
"Ide untuk Cuties, saya peroleh ketika saya menghadiri sebuah pertemuan lingkungan di Paris, sekelompok penari yang sangat muda naik ke atas panggung dan mereka menari seperti yang biasa kita lihat di klip video. Saya terkejut karena usia mereka yang masih sangat muda yaitu 11 tahun," ujarnya.
Kemudian, Doucouré memutuskan untuk menghabiskan satu setengah tahun berikutnya untuk melakukan penelitian.
"Saya bertemu dengan ratusan pra-remaja yang menceritakan kisah mereka kepada saya. Saya perlu tahu bagaimana perasaan mereka tentang feminitas mereka sendiri dalam masyarakat saat ini, dan bagaimana mereka membentuk citra diri mereka di masa di mana media sosial menjadi sangat penting," paparnya.
Kepada penonton, Doucouré berharap agar Cuties dinilai sebagai sebuah pengalaman. Bukan untuk menilai anak-anak gadis yang ada di dalam film tersebut. "Cobalah untuk mengingat ketika Anda seusia mereka. Seluruh film dilihat dari mata karakter utama saya, Amy. Kita coba melihat apa yang Amy lihat dan rasakan apa yang dia rasakan," paparnya.
dikutip dari Variety, kontroversi film ini mengaung ketika sebuah petisi dirilis di Change.org. Petisi ini meminta pelanggan Netflix membatalkan langganan mereka karena eksploitasi anak dan seksual tersebut ditampilkan dalam film tersebut.