Bisnis.com, JAKARTA - Epidemiolog UI menilai upaya pemerintah mempercepat vaksin covid-19 di tanah air bukanlan kunci sukses mengalahkan pandemi.
Dia menegaskan tren peningkatan kasus yg terus konsisten, cepat di Indonesia sangat mencemaskan. Karena itu, perlu menjadi perhatian serius oleh KPCPEN. Buat rencana yang jelas dan terukur perkuat Surveilans dan Promosi 3M yang sering disarankan.
"VAKSIN bukan solusi cepat untuk atasi pandemi," tegasnya dikutip dari akun twitternya.
Dia juga mengatakan Indonesia tidak akan ada gelombang ke dua. Pasalnya, gelombang pertama belum terbentuk. Termasuk, kurva Jakarta dan Indonesia masih terus naik, pendakian tanpa akhir. "Endless of the first wave".
Jadi, katanya, yang terpenting adalah tekan kurvanya agar kasus kematian juga berkurang.
Pandu juga menekankan jika informasi Zonasi Risiko tidak bermanfaat. Yang lebih penting, lanjutnya, memonitor kapasitas tes, pelacakan dan isolasi, tren positivity rate, kapasitas layanan, perilaku penduduk 3M, semua terangkum dalam Indikator Pantau Pandemi untuk evaluasi kinerja penanganan pandemi.
Lebih lanjut Pandu juga menegaskan perjalanan Pandemi Covid-19 bisa panjang sekali, bila kita tidak memperkuat Sistem Kesehatan Publik.
"Surveilans adalah kunci utama, cakupan testing harus tinggi, pelacakan kasus harus maksimal, isolasi yg positif agar tidak menularkan pada yg lain. Komunikasi untuk perilaku 3M," tegasnya.
Tren masih naik. Belum bisa landai karena upaya atasi penekanan penularan belum optimal. Perlu koordinasi yg dipimpin Presiden, libatkan semua elemen masyarakat untuk 3M, Pengetatan kegiatan penduduk, Penguatan Tes-Lacak & Isolasi. Perlu RenStra yg terukur, terus disempurnakan. https://t.co/66f8ZYjebg.
Tren peningkatan kasus yg terus konsisten, cepat di NKRI sangat mencemaskan. Tidak pernah menjadi perhatian serius oleh KPCPEN. Buktinya, tidak punya Rencana yg jelas & terukur perkuat Surveilans & Promosi 3M yg sering disarankan. VAKSIN bukan solusi cepat untuk atasi pandemi.