Anak-anak sedang melakukan kegiatan kesenian./reuters
Health

Mungkinkah Anak-anak Jadi Fasilitator Penyebar Virus Corona?

Krizia Putri Kinanti
Selasa, 15 September 2020 - 16:43
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Apakah anak yang terinfeksi virus corona dengan kondisi sehat menjadi 'silent spreader' dari penyebaran Covid-19? Penelitian baru di Italia bagian utara, menunjukkan kemungkinan tidak demikian.

Pengujian Covid-19 yang ketat pada anak-anak dan orang dewasa yang dirawat di rumah sakit di Milan menemukan bahwa lebih dari 1 persen anak-anak dinyatakan positif SARS-CoV-2, dibandingkan dengan lebih dari 9 persen orang dewasa.

Hal itu menunjukkan tingkat infeksi tanpa gejala yang sangat rendah di antara anak-anak, dan tidak mendukung hipotesis bahwa anak-anak berisiko lebih tinggi membawa SARS-CoV-2 tanpa gejala daripada orang dewasa. Hal itu ditulis para peneliti dalam edisi online JAMA Pediatrics, dikutip dari Medical Express, Selasa (15/9/2020).

Seorang ahli penyakit menular AS berpendapat bahwa laporan itu menggembirakan. “Sejak dimulainya pandemi, sangat sulit untuk menentukan peran anak-anak yang sebenarnya dalam penyebaran virus,” kata Dr. Amesh Adalja, peneliti senior di Pusat Keamanan Kesehatan di Universitas Johns Hopkins, di Baltimore. .

Dalam studi baru, dokter yang dipimpin oleh Dr. Carlo Agostoni, dari Ca'Granda Foundation Maggiore Polyclinic Hospital di Milan, melakukan dua set tes swab, hingga dua hari terpisah, pada 214 pasien yang baru dirawat. Delapan puluh tiga dari anak-anak dan seratus tiga puluh satu orang dewasa. Semua dirawat di rumah sakit pada bulan Maret dan April, pada puncak wabah Covid-19 Italia utara.

Namun, semua pasien dirawat karena alasan tidak terkait dengan Covid-19, dan tidak ada yang menunjukkan gejala penyakit lain. Jadi, berapa banyak yang secara diam-diam membawa virus? Berdasarkan swab tes, hanya 1,2 persen pasien anak-anak yang positif terinfeksi, dibandingkan dengan 9,2 persen orang dewasa.

Rendahnya tingkat penyebaran di antara anak-anak di kota dengan jumlah kasus Covid-19 yang terus meningkat menunjukkan "bahwa peran [anak-anak] sebagai fasilitator penyebaran infeksi SARS-CoV-2 dapat dipertimbangkan kembali," tutur penulis penelitian. Namun, para peneliti menekankan bahwa ini adalah sampel kecil dari hanya satu rumah sakit, jadi temuan tersebut tidak boleh dianggap pasti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro