Bisnis.com, JAKARTA – Center for Diseases Control and Prevention (CDC) China menyatakan empat vaksin virus corona baru sekarang berada dalam tahap akhir uji klinis.
Setidaknya tiga di antaranya telah ditawarkan kepada pekerja medis di bawah program penggunaan darurat.
Guizhen Wu, Kepala Ahli Biosafety CDC mengatakan uji klinis fase ketiga berjalan lancar dengan lancar. Dia menyatakan pihaknya memperkirakan vaksin akan siap digunakan masyarakat luas pada November atau Desember mendatang.
“Sejauh ini, di antara orang-orang yang divaksinasi tidak ada yang sakit dengan penyakit parah. Sejauh ini, skema vaksinasi bekerja dengan sangat baik dan tidak ada efek samping yang terjadi,” katanya seperti dikutip Express UK, Kamis (17/9).
Akan tetapi, pendekatan yang dilakukan oleh China telah menimbulkan kekhawatiran di antara banyak negara-negara lain. Para ahli memperingatkan agar tidak mengizinkan penggunaan darurat vaksin yang belum menyelesaikan pengujiannya.
Anna Durbin, seorang peneliti vaksin di Universitas Johns Hopkins menggambarkan program penggunaan vaksin darurat China sebagai hal yang bermasalah. Menurutnya, tidak mungkin untuk menilai kemanjuran obat tanpa kelompok kontrol standar uji klinis.
Wu, yang mengatakan dia tidak mengalami gejala abnormal dalam beberapa bulan terakhir setelah ikut serta terlibat dalam uji coba vaksin eksperimental pada April lalu, tidak merinci lebih jauh vaksin mana yang dimaksud.
Unit raksasa farmasi negara China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) dan Sinovac Biotech yang terdaftar di Amerika Serikat sedang mengembangkan tiga vaksin di bawah program penggunaan darurat negara bagian.
Sementara itu, vaksin Covid-19 keempat dari China adalah yang sedang dikembangkan oleh CanSino Biologics. Vaksin tersebut juga telah mendapatkan persetujuan untuk digunakan dalam penggunaan terbatas oleh militer China sejak Juni lalu.
Sinopharm mengatakan pada Juli vaksinnya bisa siap digunakan publik pada akhir tahun ini setelah uji klinis lanjutan atau uji coba ketiganya rampung dilakukan. Saat ini, para pengembang vaksin memang tengah berlomba untuk menghasilkan obat yang menjadi harapan penyelesaian pandemi Covid-19.
Selain China, negara lain yang telah mengizinkan penggunaan darurat vaksin adalah Rusia. Negara tersebut telah memberi izin pemakaian vaksin yang dinamai Sputnik V buatan sendiri pada kelompok-kelompok tertentu seperti staf medis hingga guru.