Bisnis.com, JAKARTA – Pandemi virus corona (Covid-19) berpotensi meningkatkan kasus baru dan perburukan penyakit diabetes.
Masa pembatasan sosial membuat masyarakat melakukan segara aktivitas dari dalam rumah. Ini menimbulkan masyarakat kurang beraktivitas atau olahraga.
Dokter spesialis penyakit dalam, Decsa Medika mengatakan bahwa untuk saat ini data terkait apakah orang diabetes lebih mudah terkena Covid-19 masih belum ada, tetapi risiko untuk terkena memang lebih besar secara teori. Data menunjukkan bahwa orang dengan diabetes mempunyai lebih banyak komplikasi Covid-19 yang berat hingga menyebabkan kematian.
“Bila ada gejala sesak nafas, nyeri dada, kesadaran menurun, bibir atau wajah membiru pada penderita diabetes maka segera dibawa ke Unit Gawat Darurat di RS terdekat. Tidak usah ragu, risiko terkena Covid-19 memang ada, namun jika tidak segera ke rumah sakit bisa mengancam jiwa anda,” ujarnya dikutip dalam Seri Diabetes di Instagramnya @dokterdecsa, Jumat (23/10/2020).
Dia juga menyarankan, bahwa jika tidak ada keperluan penting sebaiknya di rumah saja. Ada pula beberapa hal yang harus dipersiapkan orang diabetes di rumah, yakni beli alat tensi mandiri, alat ukur gula (GDA Stick), siapkan obat untuk 30 hari ke depan, catat nomor telepon rumah sakit sewaktu-waktu kondisi darurat dan siapkan soda atau permen atau madu yang bisa dikonsumsi saat terjadi gejala hipoglikemia.
“Selama di rumah, yang perlu dilakukan adalah minum obat secara teratur, atur pola makan dengan baik, tidur yang cukup minimal 8 jam, manajemen stres yang baik. Serta cek gula darah, cek tensi secara rutin dan catat setiap keluhan. Jika keluhan tidak membaik, segera ke dokter,” ujarnya.
Jangan lupa untuk selalu menerapkan protokol kesehatan yakni dengan menggunakan masker 3 lapis, cuci tangan secara reguler, jaga kebersihan, jangan menyentuh wajah, sebaiknya tidak keluar rumah jika tidak ada kepentingan, hindari kerumunan jika diluar, hindari menyentuh benda di luar rumah dan pertimbangkan selalu ventilasi, durasi dan jarak.
