Bisnis.com, JAKARTA - Bahrain telah memberikan persetujuan darurat untuk penggunaan kandidat vaksin Covid-19, meski belum ada vaksin yang sudah resmi dianggap sah dan efektif.
Menteri Kesehatan Bahrain mengumumkan jika mereka yang akan mendapatkan suntikan Covid-19 darurat itu adalah pada pekerja garis depan seperti tenaga kesehatan.
Proses vaksinasi dimulai Selasa pekan ini, demikian dilansir dari Arab News.
Sebelumnya, Uni Emirat Arab pada bulan September mengizinkan penggunaan darurat serupa dari vaksin yang sama untuk pekerja garis depan yang berisiko tinggi terinfeksi virus corona baru.
Kandidat vaksin, yang mendekati akhir uji coba fase III di Mesir, Bahrain dan Yordania, adalah kemitraan antara China National Biotec Group (CNBG) Sinopharm dan perusahaan kecerdasan buatan dan komputasi awan Grup 42 (G42) yang berbasis di Abu Dhabi.