Bisnis.com, JAKARTA - Vaksin virus corona telah lama dianggap sebagai satu-satunya jalan keluar dari pandemi saat ini, yang telah merenggut nyawa 1,29 juta orang di seluruh dunia tahun ini.
Salah satu vaksin yang kini menjanjikan yakni yang dikembangkan oleh Pfizer dan perusahaan Jerman BioNTech, hasilnya menunjukkan bahwa virus itu 90 persen efektif melawan COVID-19 yang mematikan.
Hasil pertama dari uji coba vaksin tahap akhir masih merupakan pendahuluan, tetapi itu tidak menghentikan negara-negara di seluruh dunia memesan jutaan dosis. Diharapkan vaksin tersebut akan diluncurkan akhir tahun ini.
Terlepas dari kabar baiknya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan masyarakat untuk tidak berhenti menggunakan metode pencegahan penyebaran saat ini seperti jarak sosial, masker wajah, dan cuci tangan secara teratur sambil menunggu vaksin dirilis.
Dalam soal dosis awal, pasien pertama-tama akan disuntik dengan satu dosis, yang akan membantu sistem kekebalan belajar memproduksi antibodi untuk melawan COVID. Dosis kedua akan diberikan 21 hari setelah yang pertama.
Setelah vaksinasi, jika orang tersebut bersentuhan dengan virus dalam kehidupan sehari-hari, antibodi dan sel-T kemudian dengan cepat dipicu untuk melawannya.
Namun, belum diketahui setelah suntikan pertama, apakah selanjutnya vaksin ini perlu dilakukan setiap tahun sebagai pencegahan. Suntikan flu biasanya diberikan setiap tahun, karena jenis penyakit yang berbeda sering muncul.