Bisnis.com, JAKARTA -- Stres yang dialami seseorang muncul bukan hanya karena tingginya beban kerja dan masalah keluarga, tetapi juga suasana tempat tinggal atau hunian yang terlalu sumpek.
Kondisi tersebut menjadi salah satu keyakinan bagi komunitas pegiat maupun praktisi gaya hidup minimalis, bahwasanya melepaskan kemelekatan pada barang tertentu akan meringankan beban pikiran dan stres.
Adam Alfares Abednego, Co-Founder Menjadi Manusia kampanye digital menjelaskan pada dasarnya, masalah yang mengganggu psikologis dan mental memang bersumber dari beban pikiran. Semakin banyak yang dipikirkan, akan semakin rumit isi kepala dan membuat seseorang kewalahan hingga depresi.
Baca Juga 5 Tips Meredakan Stres Saat Bekerja |
---|
Dua memakai analogi, kalau kita masuk kamar yang penuh barang dan sumpek, otomatis respon natural dari otak kita akan menangkap semua informasi di kamar.
"Sedangkan dengan isi yang secukupnya, kita tidak perlu banyak memproses barang-barang di kamar kita, isi kamar itu sama dengan isi kepala kita,” kata Adam kepada Bisnis.com, Selasa (17/11/2020).
Adam menilai konsep dasar minimalis mampu mengurangi beban mental sebenarnya bertumpu pada fakta gaya hidup ini akan membuat seseorang lebih less distraction atau lebih sulit terdistraksi.
Sejak pandemi Covid-19, Adam pun mulai mencoba menjadi minimalis. Ihwalnya karena dia seringkali kesulitan tidur dengan nyenyak, tidur pun baru bisa dilakukan setiap jam 2 pagi, terbangun jam 5 pagi, dan tidak bisa tidur seharian dan seringkali mengantuk pada siang hari.
Kondisi itu diakui Adam sangat mengganggu produktivitas kerja. Awalnya dia berpikir ada yang tak beres dalam hidup dia saat ini.
Lalu beberapa bulan ke belakang, dia pun tersadarkan dengan cara saya mulai merapikan kamar tempat tidur, menata letak barang dengan lebih baik. "Sekarang saya sudah bisa tidur dengan lebih tenang dan tidak pernah cemas lagi,” ungkap Adam.
Oleh sebab itu, menjadi kaum minimalis artinya memulai hidup dengan sederhana, membuat nyaman diawali dari tempat Anda tinggal.
Meski demikian, Adam mengingatkan agar penerapan gaya hidup minimalis tidak perlu ditekuni terlalu ekstrim hingga membuang semua barang-barang yang dimiliki.
Langkah termudah yang bisa dilakukan adalah dengan menyortir barang-barang yang tidak lagi dirasa penting.
“Minimalis berarti lebih sedikit barang-barang yang mendistraksi, atau memancing pikiran kita untuk bekerja lebih, inilah yang selama ini membuat pengaruh pada kesehatan mental kita,” tuturnya.