Bisnis.com, JAKARTA - Memonitor siklus menstruasi seringkali terlupakan, padahal aktivitas ini berperan sangat esensial dalam seluruh tahapan hidup perempuan sejak konsepsi sampai usia lanjut, termasuk untuk perencanaan keluarga.
Kesadaran individu untuk memahami konsep kesehatan reproduksi dengan memonitor siklus menstruasinya secara berkala dan intensif dapat menjaga kualitas sistem reproduksi sedari dini, mengantisipasi risiko penyakit reproduksi hingga usia lanjut, serta perencanaan keluarga yang lebih matang.
Kartika Cory, Spesialis Obstetri dan Ginekologi mengatakan memonitor siklus menstruasi memang terkesan mudah, tetapi berdampak sangat besar, tidak hanya bagi individu tapi juga kesejahteraan perempuan pada umumnya.
“Sering kali banyak isu terkait kesehatan reproduksi yang akar permasalahannya dapat lebih mudah teridentifikasi jika pasien mengetahui masa menstruasi mereka,” ujarnya, dalam diskusi Halodoc, #HaloTalks: Mencatat Periode Menstruasi: Hal Mudah, Berdampak Besar.
Kartika menambahkan bahwa setiap perempuan memiliki siklus menstruasi yang umumnya berjarak 21-35 hari sejak hari pertama menstruasi di bulan sebelumnya. Menurutnya, hal harus diperhatikan adalah periode berlangsungnya menstruasi yang umumnya berlangsung antara 3-7 hari.
“Jangan anggap sepele keluhan seputar menstruasi karena bisa jadi berhubungan dengan hal lain yang lebih serius,” tuturnya.
Misalnya, Sindrom Polikistik Ovarium (PCOS) atau gangguan hormonal yang menyebabkan peningkatan volume ovarium atau sel telur yg terdiri dari folikel-folikel kecil berisi air sehingga gambarannya menyerupai kista-kista kecil.
Selain itu, ada pula Premenstrual Syndrome (PMS) yang sifatnya hormonal, Dysmenorrhoea atau kram perut akibat kontraksi pada rahim, Menorrhagia atau pendarahan berlebihan dalam waktu yang berlangsung lama, serta Amenorrhoea atau kondisi saat perempuan tidak mengalami haid dalam periode tertentu yang bisa jadi tanda ketidaksuburan.
“Karenanya, sangat penting bagi perempuan mengetahui siklus menstruasi sebab hal ini memiliki banyak sekali manfaat seperti mendeteksi anomali untuk menghindari penyakit reproduksi sejak dini, memantau siklus subur untuk program KB, identifikasi usia kehamilan, maupun perencanaan aktivitas bagi mereka yang memiliki implikasi sakit yang serius saat dalam keadaan menstruasi,” tuturnya.
Untuk membantu para perempuan menghitung siklus menstruasi, Halodoc menghadirkan fitur Kalender Menstruasi yang memungkinkan pengguna untuk mencatat periode menstruasi guna mengetahui masa subur maupun mendeteksi perubahan siklus menstruasi dan korelasinya dengan kelainan/ penyakit reproduksi tertentu sejak dini.
Dengan memanfaatkan fitur ini, pengguna dapat mengatur tiga program sesuai kebutuhan, yaitu Monitor Siklus Menstruasi, Monitor Masa Subur, dan Perencanaan Keluarga.
Meskipun baru satu bulan diluncurkan, sudah terdapat puluhan ribu pengguna yang menggunakan fitur ini untuk berbagai kebutuhan dengan tingkat akurasi dalam memprediksi siklus menstruasi berikutnya berada pada kisaran 85 persen.
“Yang menarik dari perilaku pengguna yang kami amati adalah bagaimana aplikasi ini digunakan untuk melakukan perencanaan kehamilan. Setengah dari pengguna memilih program Monitor Masa Subur yang bertujuan untuk merencanakan kehamilan dengan matang,” ungkap Felicia Kawilarang, VP Marketing Halodoc
Lebih lanjut, perencanaan kehamilan dengan matang juga terus menjadi fokus pemerintah melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN).
Selain meningkatkan risiko kematian pada ibu dan anak, kehamilan tak terencana juga membuat tingkat keparahan saat terpapar COVID-19 bagi ibu hamil dan risiko melahirkan secara prematur lebih tinggi.
Edukasi dan akses layanan kesehatan yang tepat diharapkan dapat menjadi solusi dari kekhawatiran pemerintah yang sebelumnya telah memprediksi setidaknya 400.000 - 500.000 kehamilan tak terencana di tengah masa pandemi.
Fitur Kalender Menstruasi di Halodoc mencakup beberapa kemudahan seperti log tanggal menstruasi, akses chat dengan ObGyn, kemudahan membeli produk terkait kesehatan reproduksi, dan kurasi artikel-artikel kesehatan sesuai dengan tujuan awal menggunakan fitur ini.
“Kami berharap kehadiran fitur ini dapat semakin menegaskan komitmen kami sebagai #TemanHidupSehat yang memahami kebutuhan kesehatan dari masyarakat Indonesia,” tutupnya.