Ilustrasi/Hoovers
Fashion

Studi: Terlalu Banyak Main Media Sosial bisa Picu Depresi

Nirmala Aninda
Senin, 14 Desember 2020 - 11:24
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Penggunaan media sosial yang berlebihan tidak baik untuk kesehatan Anda, generasi muda dengan screen time lebih tinggi lebih mungkin mengembangkan depresi selama enam bulan ke depan.

Studi nasional ini dilakukan oleh Brian Primack, yang merupakan dekan Fakultas Pendidikan dan Profesi Kesehatan yang juga profesor untuk studi kesehatan masyarakat di Universitas Arkansas, yang hasilnya akan diterbitkan pada Februari 2021 dalam "Journal of Preventive Medicine."

Beberapa data dari studi tersebut mungkin membuat pengguna akan merenungkan lagi berapa banyak waktu ketika terpapar jaringan sosial dan teknologi baru.

"Ini akan jadi data berharga, jadi saya mendorong orang untuk memikirkan mana yang benar-benar berguna dan mana kegiatan yang akan membuat mereka merasa kosong," kata Primack, seperti dikutip melalui Entrepreneur, Senin (14/12).

Secara umum, dibandingkan dengan peserta yang menghabiskan waktu kurang dari 120 menit sehari di media sosial, mereka yang menghabiskan lebih dari 300 menit sehari, sekitar kurang lebih lima jam, 2,8 lebih mungkin mengalami depresi dalam setengah tahun ke depan.

Studi ini dianggap sebagai penelitian nasional besar pertama yang menunjukkan hubungan antara penggunaan jejaring sosial dan depresi dari waktu ke waktu.

Menurut Primack, sebagian besar studi sebelumnya di bidang ini hanya berputar di pertanyaan mana yang lebih dulu, ayam atau telur,

"Kami tahu dari studi besar lainnya tentang depresi dan penggunaan media sosial cenderung berjalan seiring, tetapi sulit untuk menentukan mana yang lebih dulu,” kata Primack.

Selama penelitian, para ilmuwan menganalisis berapa lama lebih dari 1.000 orang Amerika, berusia 18 hingga 30 tahun, yang menggunakan media sosial.

Demikian pula, melalui serangkaian pertanyaan, mereka mengukur tingkat depresi dan menghitung waktu yang dihabiskan responden di platform media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, Reddit, dan Snapchat.

Temuan penelitian ini relevan, karena WHO memperingatkan bahwa depresi adalah penyebab utama kecacatan global dan ini berarti akumulasi tahun lebih banyak daripada semua gangguan mental yang ada.

Menurut para peneliti, studi tentang depresi bisa menjadi sangat penting pada saat pandemi Covid-19, karena banyak orang menggunakan media sosial lebih lama.

Mempertimbangkan hal di atas, penggunaan teknologi baru yang berlebihan dapat mempengaruhi perkembangan hubungan sosial.

Para peneliti memperingatkan bahkan pengaruhnya dapat berdampak pada pencapaian tujuan pribadi dan profesional, atau momen refleksi yang berharga.

Penulis : Nirmala Aninda
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro