Bisnis.com, JAKARTA -- Pernahkan Anda masuk ke suatu tempat seperti ke restoran dan ke lahan terbuka dan dites suhu dengan thermo gun yang digunakan ke tangan? Pasti Anda sering mengalaminya.
Seorang security, Ranto yang bekerja di mal Jakarta, selalu mengarahkan termo gun ke tangan. Dia melakukan pengecekan suhu dengan menaruh thermo gun ke tangan, padahal suhu tubuh yang valid bisa dicek melalui melalui dahi. Bukan tanpa alasan, tetapi karena itu permintaan dari para pengunjung sendiri.
“Banyak yang minta ditembakkan ke tangan aja, ada yang mengaku enggak nyaman di dahi, ada yang bilang nanti memicu kanker kalau ditembakkan kepala. Kalau saya ikutin maunya pengunjung aja,” katanya kepada Bisnis, Jumat (18/12/2020).
Ternyata setelah diamati, banyak sekali hotel dan restaurant yang menerapkan protokol kesehatan mengikuti kemauan pengunjung. Banyak yang menggunakan thermo gun di punggung tangan sesuai dengan permintaan tamu.
Sekretaris Jendral Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran membenarkan bahwa banyak pengunjung yang meminta dan sebagai pemilik usaha banyak yang mengikuti kemauan para pengunjungnya tersebut.
“Saya belum dapat info terkait aturannya yang mengatur tidak boleh menggunakan thermogun di punggung tangan. Umumnya yang minta adalah tamu. Sesuai aturan ya di dahi. Tapi memang saya sering melihat tamu meminta di tangan,” katanya.
Namun, benarkah menggunakan thermo gun di dahi dapat menimbulkan kanker? Dokter spesialis penyakit dalam, Decsa Medika mengatakan bahwa belum ada bukti thermogun akan akurat jika digunakan di tangan, belum ada buktinya juga jika thermogun bisa menyebabkan kanker.
“Thermo gun untuk saat ini belum ada bukti yang mengarah untuk terjadinya kanker. Apalagi paparannya hanya sebentar dan tidak terus menerus. Jadi kurang tepat jika dikatakan akan terkena kanker. Lalu tempat yang ideal untuk mengukur suhu memakai thermogun adalah di atas alis atau forehead karena terkait aliran darah yang ada di kepala sehingga bisa pas untuk mengetahui suhu tubuh,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa yang ideal untuk mengukur suhu adalah dengan menggunakan thermometer di ketiak atau di dubur. Namun itu kan tidak mungkin dilakukan untuk screening atau penapisan seperti di tempat umum. Oleh karena itu bisa menggunakan thermogun
Masyarakat juga dihimbau untuk tetap mematuhi 3M [memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak] sehingga tingkat penularan Covid-19 bisa ditekan.
