Inggris menemukan varian virus corona jenis baru yang lebih mudah menular di masyarakat./Antara
Health

Varian Baru Virus Corona: Perbedaan, Gejala, dan Efektivitas Vaksin

Syaiful Millah
Selasa, 22 Desember 2020 - 10:13
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Dunia masih mengalami lonjakan infeksi virus corona baru, di tambah dengan penemuan anyar yang menunjukkan adanya varian baru SARS-CoV-2 yang disebut dengan VUI =202012/01 aau B.1.1.7 di Inggris.

Varian tersebut diperkirakan telah meningkatkan kasus di London dan beberapa wilayah lain di Inggris. Para peneliti menyatakan varian baru ini lebih menyebar daripada jenis lainnya, yang membuat pihak berwenang menggalakkan upaya pembatasan yang lebih ketat.

Dilansir dari Times of India, Selasa (22/12) kasus pertama terkait dengan jenis baru ini diidentifikasi awal pekan lalu. Sementara itu, para ilmuwan percaya bahwa bukti paling awal dari mutasi itu bisa ditelusuri hingga September lalu.

Mutasi virus telah menyebabkan lebih dari 1.108 korban di Inggris. Jika jumlahnya bisa dipercaya, artinya lebih dari 60 persen kasus di London disebabkan oleh virus tersebut dan pihak berwenang perlu bersiap untuk lonjakan yang lebih besar dalam beberapa waktu mendatang.

Hingga saat ini, ilmuwan masih mencoba untuk memastikan asal muasal dan memecahkan kode genetiknya. Menurut sebuah hipotesis, jenis baru virus corona ini mungkin telah menemukan jalannya melalui penularan dari satu pasien Covid-19.

Perbedaan dengan variasi lain

Sebagaimana diketahui dalam setahun terakhir, beberapa jenis virus corona baru telah diidentifikasi secara global. Adapun mutasi saat ini merupakan versi yang paling umum dari virus yang beredar di Inggris.

MUtasi itu mengandung perubahan protein lonjakan virus yang memainkan peranan penting dalam melancarkan serangan pada tubuh dan membuatnya lebih cepat menyebar dibandingkan dengan varian virus yang ada sebelumnya di Inggris.

Beberapa studi kasus telah menyatakan bahwa perbedaan terbesar mungkin muncul dari bagaimana mutasi berinteraksi dengan sel-sel yang mengumpulkan sistem kekebalan – yang memberikan perlindungan tingkat pertama.

Peneliti mengatakan mutasi B.1.1.7 baru membawa versi gen ORF8 yang terpotong, yang dapat mengubah antigenisitas dan mungkin dapat menyerang sistem kekebalan lebih cepat dan lebih kuat dari strain sebelumnya.

gejala varian virus corona baru
gejala varian virus corona baru

Gejala varian virus corona baru

Sejauh ini belum ditentukan apakah varian virus corona baru membawa gejala yang lebih mematikan. Namun, otoritas medis setempat menyebut jenis ini menjadi 70 persen lebih menular yang berarti kemungkinan infeksi bergejala menyebar lebih tinggi.

Sebagian besar kasus yang tercatat sejauh ini dengan varian baru dinyatakan memiliki gejala yang mirip dengan varian yang telah ada seperti mual, kehilangan indera perasa dan penciuman, demam, nyeri otot, dan menggigil.

Masih perlu ditentukan juga apakah varian ini menyebabkan infeksi parah pada mereka yang terinfeksi. Kendati memiliki tingkat infeksi yang tinggi dan kemampuan untuk menginfeksi tubuh dengan cara yang lebih berbahaya, tetap ada kemungkinan bahwa mutasi akan menempatkan kelompok risiko tinggi pada kondisi yang mengkhawatirkan.

Sejauh ini memang belum ada bukti konkret yang menyatakan bahwa varian ini lebih sulit untuk ditindak atau didiagnosis. Akan tetapi, jika mutasi memang sulit diobati maka tingkat kematian bisa meningkat secara signifikan.

Untungnya, tidak ada korelasi seperti itu pada data yang ada hingga kini. Meskipun mutasi tidak berdampak signifikan pada rawat inap, terlibat bahwa kondisi medis yang sudah ada sebelumnya dan faktor tertentu dapat meningkatkan risiko seseorang mengembangkan gejala Covid-19 parah.

Kekhawatiran efektivitas vaksin

Penemuan mutasi virus corona terjadi tepat bersamaan dengan program vaksinasi kelompok pertama di Inggris dimulai. Efektivitas vaksin Pfizer terhadap strain mutan masih menjadi pertanyaan yang ambigu untuk dijawab.

Hal tersebut lantaran program vaksinasi baru saja ditawarkan untuk beberapa kelompok orang terpilih di Inggris saat ini, artinya belum diketahui apakah ada vaksin yang bisa berhasil melawan jenis varian baru yang muncul tersebut.

Adapun, ahli biologi dengan cepat mengkonfirmasi bahwa sementara mutasi membawa perubahan pada struktur protein lonjakan, tidak ada perubahan yang diamati dengan reseptor ACE, yang merupakan target penting dari sistem kekebalan.

Ini berarti bahwa vaksin apa pun kemungkinan besar akan efektif dalam memerangi virus corona yang ada. Sekali lagi, selama mutasi tidak agresif, vaksin masih dapat bekerja dalam melindungi populasi dari infeksi dan reinfeksi sampai batas tertentu, tergantung pada tingkat kemanjuran vaksin itu sendiri.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro