Bisnis.com, JAKARTA - Para peneliti di Inggris menyebut strain baru virus corona yang bernama VUI 202012/01 lebih mudah menginfeksi anak-anak.
Mengutip Times of India, Senin (28/12/2020), menurut penelitian terbaru yang dilakukan di London School of Hygiene and Tropical Medicine, mutasi Covid-19 tersebut memicu lebih banyak kematian dan korban di Inggris.
Selain itu, strain ini juga berpotensi berdampak pada anak-anak tidak seperti varian asli atau sebelumnya.
Wendy Barclay, seorang profesor di New and Emerging Respiratory Virus Threats Advisory Group (NERVTAG) dan seorang spesialis virologi di Imperial College of London mengatakan bahwa mutasi telah mempermudah virus untuk memasuki sel manusia dengan lebih mudah. Oleh karena itu, anak-anak lebih rentan terinfeksi seperti halnya orang dewasa.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Center for Mathematical Modeling of Infectious Diseases di London School of Hygiene and Tropical Medicine mengklaim bahwa varian baru ini 56 persen lebih dapat ditularkan daripada jenis lainnya.
Oleh karena itu,penting melakukan tindakan pencegahan penularan virus ini dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Penting juga untuk mengenali gejala agar mendapat penanganan yang tepat. Adapun gejala strain yang baru Covid-19 berupa gangguan pernapasan, kebingungan, nyeri dada yang terus-menerus, lelah dan tidak bisa tetap terjaga, hingga bibir atau wajah kebiruan.