Bisnis.com, JAKARTA - Palang Merah memperingatkan bahwa pasokan plasma darah untuk menolong memulihkan pasien virus corona yang terinfeksi virus corona (Covid-19) sangat berkurang.
Terapi plasma konvalesen atau plasma darah yang kaya antibodi dikumpulkan dari orang-orang yang telah pulih dari virus corona (Covid-19). Plasma konvalesen diberikan melalui transfusi darah kepada pasien Covid-19.
Mengutip dari Beckers Hospital, Kamis (21/1/2021), menyebutkan bahwa dengan melakukan terapi plasma maka akan memberi pasien kesempatan 35 persen lebih baik untuk bertahan hidup ketika diberikan kepada mereka pada tahap awal infeksi.
Studi lain yang diterbitkan bulan ini di New England Journal of Medicine menemukan bahwa plasma penyembuhan mengurangi perkembangan virus corona pada pasien yang lebih tua ketika diberikan dalam 72 jam setelah gejala terlihat.
"Kami benar-benar tidak bisa mengikuti. Kami membutuhkan sebanyak mungkin pasien Covid-19 yang telah pulih untuk menyingsingkan lengan baju mereka dan masuk sebagai penyumbang plasma," ungkap Pampee Young, kepala petugas medis di Palang Merah Amerika.
Sementara itu, dokter umum kandidat PhD bidang Medical Science di Kobe University Adam Prabata mengatakan bahwa terapi plasma darah konvalesen untuk pasien Covid-19 berat dan kritis tidak menunjukkan penurunan angka kematian dan tidak menunjukkan perbaikan kondisi klinis.
"Hal ini diduga karena kerusakan paru sudah terlalu parah pada pasien Covid-19 berat, sehingga plasma konvalesen tidak memberikan efek," tulis Dr Adam.
Hal yang sama juga berlaku pada terapi plasma darah konvalesen untuk pasien Covid-19 bergejala sedang yang dirawat inap atau yang tidak menunjukkan penurunan angka kematian dan tidak mencegah perburukan kondisi pasien.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun