Ilustrasi vaksin Covid-19./Antara
Health

Bulan Ini, Amerika Serikat Uji Coba Vaksin 3 Dosis untuk Lawan Mutasi Virus Corona

Syaiful Millah
Kamis, 4 Maret 2021 - 08:12
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Produsen vaksin virus corona baru sedang mengembangkan suntikan ketiga untuk melawan varian baru Covid-19 yang sangat menular. Pakar penyakit menular Amerika Serikat mengatakan uji klinis untuk vaksin tiga dosis akan dimulai bulan ini.

Kepala National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) Anthony Fauci mengatakan Moderna dan perusahaan lain sedang bekerja keras untuk mendapatkan persetujuan suntikan penguat khusus varian, guna melindungi strain virus yang bermutasi seperti varian Afrika Selatan.

“Pendekatan yang dilakukan oleh beberapa perusahaan, dalam hal ini Moderna, adalah memulai uji klinis dari booster shot terhadap varian spesifik yang dimaksud yakni strain B1.351 dari Afrika Selatan,” katanya seperti dikutip New York Post, Kamis (4/3).

Dia melanjutkan bahwa ini adalah studi terencana yang akan dimulai pada pertengahan bulan ini dan akan dilakukan bekerja sama dengan lembaga yang dikepalainya, NIAID. Mereka bakal menguji orang yang tidak sakit dan sebelumnya divaksinasi.

Fauci menekankan bahwa tingkat perlindungan yang diberikan oleh vaksin Moderna dan Pfizer saat ini berkurang lima atau enam kali lipat ketika seorang terinfeksi varian baru. Namun dia mengatakan suntikan itu masih menawarkan perlindungan yang cukup terhadap penyakit parah.

Selain Moderna, Pfizer juga bakal bekerja lebih giat untuk menargetkan strain virus yang bermutasi. Studi Pfizer akan memantau keamanan dan kemanjuran dosis ketiga di antara dua kelompok usia, yang pertama kali menerima vaksin Pfizer dalam uji klinis Mei tahun lalu.

Dia juga menyatakan bahwa kemungkinan vaksin virus corona universal dapat dikembangkan dalam beberapa tahun mendatang untuk melawan segala jenis varian. “Di masa depan, vaksin virus corona universal akan menangani varian SARS-CoV-2 dan semoga dapat mengatasi virus corona lain di masa depan,” tuturnya.

Beberapa varian Covid-19 termasuk strain Afrika Selatan, Brasil, dan Inggris telah muncul di wilayah Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir. Varian Inggris diyakini lebih menular hingga 70 persen dan varian Afrika Selatan dinyatakan lebih mungkin menghindari efektivitas vaksin yang ada.

Penulis : Syaiful Millah
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro