Bisnis.com, JAKARTA – Penyakit kanker merupakan salah satu penyakit yang menyumbang angka kematian penduduk di Indonesia. Data Globocan 2020 menunjukkan setidaknya ada 396.914 kasus baru dari penderita kanker di Indonesia dari beberapa penyakit seperti kanker payudara, kanker serviks uteri, kanker paru-paru, dan lainnya.
Kanker sendiri umumnya disebabkan karena berbagai faktor, salah satunya gaya hidup yang kurang sehat. Karena itulah, berikut enam tips untuk mengurangi risiko kanker menurut para ahli sebagaimana dilansir dari The Finder.
1. Lakukan Skrining (Screening)
Skrining merupakan salah satu cara dalam mengatasi kanker, di mana proses ini mampu mendeteksi adanya kemungkinan tahap awal dari munculnya kanker. Deteksi awal pada kanker membantu dalam proses mendapatkan perawatan dini yang berdampak pada peluang yang lebih besar untuk sembuh, misalnya pada kanker payudara dan kanker serviks.
“Ini bisa dimulai dari pemeriksaan mandiri payudara secara umum dan mammogram saat menginjak usia 40 tahun. Pap smear untuk kanker serviks juga direkomendasikan bagi perempuan berusia 25 sampai 69 tahun yang telah melakukan hubungan intim,” ujar Dr Khoo Kei Siong, Wakil Direktur Medis di Parkway Cancer Center, Singapur.
Mammogram sendiri didefinisikan sebagai tes pemindaian untuk menangkap jaringan payudara dengan teknologi foto rontgen.
Selain melakukan skrining secara reguler, Khoo menyarankan pula untuk mendapatkan vaksinasi terhadap kanker yang disebabkan karena infeksi, misalnya kanker serviks dan kanker pada alat kelamin karena human papillomavirus (HPV). Tetapi, baik skrining maupun vaksinasi dilakuakn berdasarkan kondisi kesehatan, riwayat penyakit dalam keluarga, dan panduan kesehatan nasional.
2. Makan Makanan Sehat
Menjaga pola makan yang sehat mampu mengurangi risiko kanker dengan cara mengurangi konsumsi daging seperti daging merah dan lemak hewani serta makanan olahan seperti ham, bacon, dan sosis yang memiliki keterkaitan dengan kanker usus dan kanker kolorektal.
“Faktanya, beberapa studi menunjukkan bahwa mengurangi konsumsi daging olahan bisa mengurangi risiko kanker usus setidaknya hingga 10 persen,” tambah Dr Khoo.
Ia juga menyarankan untuk memperbanyakan konsumsi makanan berbasis tumbuhan untuk menguatkan sistem imun seperti buah-buahan dan sayuran yang dapat memperbaiki sel-sel yang rusak dan mencegah kanker.
3. Olahraga Teratur
Menjaga berat badan yang sehat juga dapat mencegah beberapa penyakit kanker seperti kanker payudara, kolorektal, dan kanker esofagus. Ini diperkuat dengan panduan dari WHO yang menyebutkan orang Asia dengan Indeks Massa Tubuh (BMI) dengan angka 23 ke atas memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena kanker.
Dr Khoo menyarankan untuk menjaga berat badan seideal mungkin dan menghindari kebiasaan yang minim aktivitas fisik seperti menonton televisi atau bermain gim komputer. Ia juga menyarankan untuk berolahraga secara bertahap misalnya diawali dengan berjalan cepat selama 30 menit setiap tiga hari sekali yang kemudian ditingkatkan secara berkala.
4. Kurangi Konsumsi Alkohol
Konsumsi minuman beralkohol menyumbang risiko berbagai jenis kanker seperti kanker mulut, esofagus, hingga kanker hati. Penyebabnya adalah alkohol memiliki kemampuan menyerap nutrisi baik seperti vitamin A, B, C, D, dan E, serta asam folat yang membantu melindungi tubuh dari kanker.
Meski berisiko tinggi, konsumsi alkohol dalam jumlah yang wajar dan terbatas masih diperbolehkan. Jika ingin mengonsumsi alkohol, pilihlah minuman dengan kandungan alkohol yang rendah.
5. Berhenti Merokok
Merokok memiliki kontribusi dalam menyumbang tingginya risiko berbagai jenis kanker pada paru-paru, hati, esofagus, hingga perut. Opsi berhenti merokok bisa menjadi pilihan meski terkesan sulit, sehingga beberapa cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengurangi konsumsi rokok harian secara berkala, melakukan terapi pengganti nikotin, atau melakuka terapi perilaku kognitif.
6. Hindari Paparan Sinar Matahari Berlebihan
Meski berjemu di bawah paparan sinar matahari adalah hal yang baik dilakukan, tetapi dalam kondisi tertentu paparan yang berlebihan dapat menyebabkan penuaan kulit bahkan menyebabkan kanker kulit.
“Hindari berada di bawah sinar matahari di antara jam 10 pagi hingga 4 sore ketika sinar matahari sedang terang saat itu. Jika Anda bepergian keluar, pastikan Anda menggunakan penutup kepala dan pakaian yang dapat melindungi kulit. Jangan lupa juga gunakan tabir surya,” jelas Dr Khoo.
Ia juga menyarankan untuk menghindari sinar UV buatan seperti yang digunakan pada tempat tidur tanning.