Warkop DKI Part 2/Youtube
Entertainment

Netflix Hadirkan Film Lawas Indonesia, Ini Alasannya

Syaiful Millah
Senin, 15 Maret 2021 - 16:12
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Kehadiran layanan atau streaming video telah menjadi wadah bagi berbagai konten dalam negeri. Tak hanya film-film keluaran terbaru, konten film lama atau lawas juga mendapatkan tempat untuk disaksikan oleh lebih banyak penonton.

Sebagaimana diketahui, film yang termasuk kategori lawas atau di bawah tahun 2000-an biasanya hanya diputar di bioskop non-mainstream atau ketika ada momentum tertentu di jaringan televisi nasional.

Kini, beberapa layanan streaming telah memasukkan arsip film-film tersebut ke dalam koleksi mereka sehingga dapat dinikmati setiap pelanggan. Kendati begitu, jumlahnya masih terbilang minim dan perlu peningkatan mengingat jumlah film yang ada tak sedikit.

Salah satu layanan streaming yang menyuguhkan film lawas Indonesia adalah Netflix. Platform yang memulai operasinya di Indonesia sejak 2016 ini memiliki sejumlah konten lawas populer tahun 1980an dan 1990an, seperti judul-judul film Warkop DKI.

Film berjudul Bebas Aturan Main (1993), Lupa Aturan Main (1990), Depan Bisa Belakang Bisa (1987), Godain Kita Dong (1986), adalah beberapa film lawas yang bisa disaksikan di platform tersebut. Bahkan, Netflix juga menyertakan subtitle bahasa Inggris sehingga bisa dinikmati oleh konsumen luar negeri.

Juru Bicara Netflix mengatakan bahwa platformnya tertarik menemukan cerita unik dan menggugah serta menyampaikan cerita yang belum banyak disampaikan. Tak hanya satu jenis konten atau genre tertentu dan tak hanya dari rentang waktu tertentu saja.

"Kami percaya bahwa cerita-cerita berkualitas bisa datang dari mana saja. Indonesia sangat kaya dengan sejarah film-film yang sangat menarik seperti komedi klasik Warkop DKI dan film keluarga seperti Petualangan Sherina. Kami ingin semua penggemar dapat menikmati film klasik dengan pengalaman streaming terbaik dari Netflix dan senantiasa mendukung insan film Indonesia," katanya kepada Bisnis belum lama ini.

Juru bicara itu juga menyampaikan bahwa di Netflix, semua keputusan dan prioritas terkait konten lokal dibuat oleh eksekutif konten di Asia, yang terdiri dari pakar berpengalaman di industri kreatif. Mereka juga punya pengetahuan dan wawasan yang baik terkait budaya di Indonesia.

Salah satu strategi perusahaan dalam menghadirkan konten lokal adalah berkolaborasi dengan sineas Tanah Air. Netflix membantu mendanai produksi film atau serial dan mendistribusikan hasil karya para sineas di dalam platform, yang bisa disaksikan oleh 204 juta anggota di seluruh dunia.

Selain itu, cara lain Netflix menyediakan kategori film lokal adalah dengan membeli lisensi dari rumah produksi yang ada di dalam negeri. Perusahaan telah membeli banyak lisensi film sebagai bagian dari kolaborasi dengan rumah produksi lokal termasuk Starvision, Falcon Pictures, Visinema Pictures, Lifelike Pictures, Miles Films, dan BASE Entertainment.

"Tentunya kami juga harus selektif dalam memilih konten yang akan kami produksi dan beli, karena pada akhirnya kami tidak hanya sekadar ingin menambah jumlah katalog lokal, tapi menghadirkan film dan serial berkualitas yang disukai anggota kami," kata juru bicara Netflix.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Syaiful Millah
Editor : Fatkhul Maskur
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro