La Famille Blier / istimewa
Entertainment

Remake Film La Famille Bélier Seharga Rp350 Miliar Tayang di Indonesia

Dewi Andriani
Rabu, 10 Maret 2021 - 20:49
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Film Perancis berjudul La Famille Bélier resmi tayang di Indonesia melalui digital platfom Klik Film.

Sebelumnya, film tersebut telah dibeli dan diremake oleh Apple TV menjadi film berjudul CODA pada tahun 2021 dengan harga lebih dari Rp350 miliar.

Film remake ini berhasil mencetak sejarah dengan meraih penghargaan Sundance Film Festival terbanyak sepanjang masa dengan 4 piala, untuk kategori U.S. Grand Jury Prize: Dramatic, Audience Award: U.S. Dramatic, U.S. Dramatic Special Jury Award for Ensemble Cast, and Directing Award: U.S. Dramatic prize.

Frederica, Direktur Klik Film mengatakan bahwa pihaknya selalu berusaha menghadirkan film-film berkualitas yang ada dari negara mana pun, untuk memenuhi keinginan para penikmat film di Indonesia.

“Hadirnya film La Famille Bélier menjadi satu bukti eksistensi Klik Film untuk terus menghadirkan film-film bagus. Dan akan banyak lagi kejutan-kejutan yang akan kami hadirkan,” ungkapnya, dalam keterangan yang diterima Bisnis, Rabu (10/3/2021).

Film La Famille Bélier sendiri mengisahkan tentang Paula (Louane Emera) yang dibesarkan di lingkungan tani dan peternakan. Kedua orangtuanya, Rodolphe Belier (Francois Damien) dan Gigi (Karin Viard), tuli sekaligus bisu. Adik laki-lakinya, Quentin (Luca Gelberg) mengalami nasib serupa. Di sekolah, Paula bergaul karib dengan Mathilde (Roxane Duran).

Suatu hari, ada audisi paduan suara yang menuntut peserta pamer vokal di depan guru, Pak Thomasson (Eric Elmosnino). Mathilde ditolak karena suaranya dianggap bencana. Namun Paula diterima dengan alasan punya alto bagus.

Di kelas itu, Paula mengenal Gabriel (Ilian Bergala) yang tampan juga pendiam. Dirasa punya vokal harmonis, Thomasson menjodohkan mereka di lagu “Aku Akan Mencintaimu.” Thomasson juga mengabarkan ada audisi vokal di Prancis.

Kegeniusan film ini terletak pada ide menempatkan remaja dengan bakat menyanyi di lingkungan keluarga yang tak bisa mendengar maupun bicara. Susah untuk meyakinkan orangtua bisu tuli bahwa putrinya pintar nyanyi. Sepanjang film, akting dan penuturan menjadi daya tarik kunci.

Kita bisa menebak dengan mudah ke mana muara cerita berbasis keluarga macam ini. Yang tak disangka, kepintaran Eric menyimpan “hidangan penutup” berupa adegan mengejar waktu dan suasana di ruang audisi.

Momen yang membuat hati remuk, saat Paula memutuskan menyanyi sambil menggunakan bahasa isyarat. Ambyar sudah hati penonton. Mata ayah dan ibu Paula berkaca. Saat selesai bernyanyi, mereka berdiri dan berteriak “Bravo, bravo!” meski tak jelas pelafalanannya.

Penulis : Dewi Andriani
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro