Bisnis.com, JAKARTA - Dilangsungkan di Los Angeles Convention Center, gelaran Grammy Awards 2021 memaksa penyelenggara menggelontorkan biaya produksi yang jauh lebih mahal.
Produser eksekutif Grammy Awards 2021 Ben Winston mengatakan bahwa biaya yang dikeluarkan untuk pertunjukan tersebut sangatlah besar terlebih untuk menerapkan protokol kesehatan.
"Kami memiliki 25 artis terhebat di dunia, tim produksi terhebat yang mungkin bisa saya kumpulkan, tempat yang luar biasa dan slot tiga setengah jam di jaringan No. 1 di Amerika," kata Winston dilansir Variety, Minggu.
"Biayanya jauh lebih mahal dari biasanya! Saya tidak memiliki angka pastinya, tetapi protokol COVID saja sudah jutaan dolar, dan ada hal lain juga yang berperan, kami mencoba menghadirkan banyak ruang dan banyak jarak untuk pertunjukan, saat saya menyebut protokol COVID, tentu itu untuk tes pengujian," kata Mason.
Mengubah tanggal dari 31 Januari menjadi 14 Maret, karena lonjakan COVID di akhir tahun di California Selatan juga mahal. Tetapi mereka merasa itu sangat penting karena tidak ingin mengambil risiko kesehatan siapa pun melalui acara TV.
Beberapa artis meminta lebih banyak perlindungan, Recording Academy pun ingin membuat mereka merasa aman. Misalnya membuat area tempat untuk artis dengan hanya akses satu arah agar tidak ada papasan dalam satu area.
Perwakilan untuk Recording Academy sendiri menolak memberikan angka untuk biaya perhelatan akbar tersebut, tetapi seorang pengusaha yang mengetahui anggaran biaya untuk acara penghargaan baru-baru ini mengatakan setidaknya 1,5 juta dolar Amerika digunakan untuk tes COVID-19.
Untuk Grammy diperkirakan biaya yang dikeluarkan sekitar 2,5 juta dolar. Angka ini berdasarkan perkiraan 75 dolar untuk tes setiap orang selama dua minggu, termasuk anggota yang menjalankan tes dan biaya lab, meski Mason sepertinya menunjukkan angka yang lebih dari itu.
Beberapa tim artis juga bersikeras melakukan tes cepat di tempat untuk kedatangan artis, yang bisa menambah biaya hingga 500.000 dolar.
Tahun ini kru yang bekerja dengan para artis jauh lebih kecil dibandingkan dengan 2019. Namun, ada satu artis besar yang datang ke pertunjukan untuk direkam sebelumnya dengan tim yang terdiri dari delapan orang (termasuk manajemen, direktur kreatif, stylist, dan lainnya), selain musisi.
"Biaya tes COVID tidak murah, dan mereka harus memilikinya. Ini adalah bisnis yang sangat menguntungkan sekarang, dan saya tidak berharap itu hilang begitu saja dengan vaksin," ujar pengusaha tersebut.
Patrick Menton, produser bakat Grammy mengatakan setiap orang diuji setiap 48 jam, setiap orang harus memakai APD atau pelindung wajah, tidak ada makan dan minum, menjaga jarak enam hingga delapan kaki antar satu sama lain, ada tidak ada teriakan.
"Kami telah menghabiskan waktu berjam-jam untuk memastikan bahwa aman adalah prioritas nomor satu," kata Menton.
Mason mengatakan bahwa dia menghadiri konvensi setiap hari selama beberapa minggu terakhir dan melewati beberapa zona pengujian.
"Ada banyak langkah yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa tidak ada orang di sini yang terjangkit COVID dan jika seseorang mengidap COVID, kami akan memiliki pedoman yang sangat spesifik tentang dengan siapa orang tersebut melakukan kontak, dan di zona mana mereka berada," ujar Menton.
Meski biaya produksi Grammy melambung tinggi, Recording Academy tetap mempertahankan agar acara ini tetap berjalan.
"Akademi dibangun untuk dapat mempertahankan sesuatu seperti ini, dan kami telah melakukan perencanaan keuangan yang baik sehingga kami memiliki kemampuan untuk menghadapi tahun di mana kami mengalami penurunan," kata Menton.
"Saya sangat bangga dengan pertunjukan ini dan saya optimis kita akan memiliki sesuatu yang sangat istimewa pada hari Minggu. Musik adalah kesempatan besar bagi orang-orang untuk mulai menyembuhkan, dan memberikan harapan," imbuhnya.