Bisnis.com, JAKARTA — Sebuah studi dari jurnal Diabetologia milik Asosiasi Eropa menunjukkan bahwa perempuan yang bukan bergolongan darah O memiliki risiko tertinggi untuk terkena diabetes tipe 2 setidaknya 10 persen.
Dikutip dari Times of India, Jumat (18/3/2021), studi ini dilakukan terhadap 80.000 perempuan untuk melihat adanya korelasi antara golongan darah dengan risiko diabetes tipe 2. Hasilnya, setidaknya 3.553 orang didiagnosa dengan diabetes tipe 2 dan mereka yang bukan bergolongan darah O memiliki risiko lebih tinggi.
Penyebabnya sendiri belum diketahui secara pasti oleh para peneliti tetapi studi ini mengungkapkan bahwa kandungan protein dalam darah bernama faktor non-Willebrand di dalam perempuan yang bukan bergolongan darah O lebih tinggi yang terkait dengan tingginya kadar gula darah penyebab diabetes tipe 2.
Secara spesifik, studi ini merincikan risiko diabetes tipe 2 pada masing-masing golongan darah. Golongan darah A memiliki 10 persen lebih tinggi risiko diabetes tipe 2 dibanding golongan darah O, sedangkan golongan darah B memiliki risiko lebih tinggi 21 persen.
Jika membandingkan semua golongan darah termasuk golongan darah O negatif maka didapat adalah golongan darah B memiliki risiko tertinggi untuk mengalami diabetes tipe 2.
Diabetes tipe 2 dapat menyebabkan cara kerja tubuh dalam meregulasi gula dan menggunakan gula serta dapat memberikan bahaya jika tidak mendapatkan tindakan medis.