Bisnis.com, JAKARTA - Empat mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang menciptakan alat pintar pendeteksi diabetes militus yang tidak menimbulkan rasa sakit serta bisa terhubung ke telepon pintar : Gluconov.
Keempat mahasiswa itu ialah Diana Almaas Akbar Rajah, Annelicia Eunice Arabelle, Nadiya Nurul dan Tee, dan Kevin Tedjasukmana. Mereka mengambil jurusan Program Studi Teknis Biomedis.
Gluconov disusun menggunakan rangkaian spektrofotometri, light dependent resistor, keping polikarbonat, dan motor dengan mikrokontroler. Berbeda dengan alat pengecek diabetes pada umumnya, Gluconov tidak akan menimbulkan luka di jari pasien.
Dian mengklaim metode ini memiliki akurasi hingga 95 persen.
"Dalam penggunaannya, jari tangan pasien diletakkan pada slot yang telah tersedia, kemudian akan mendeteksi perubahan intensitas cahaya yang dimiliki oleh darah akibat dari paparan cahaya. Perubahan tersebut dihasilkan oleh pembiasan cahaya putih dengan keping polikarbonat," katanya seperti dikutip Antara, Kamis (12/3/2021).
Hasil pengukuran itu selanjutnya akan dikirim ke telepon pintar melalui jaringan wifi.
Ia menyebut alat ini nantinya bisa digunakan secara global.
Ia menambahkan alat tersebut akan dijual dengan harga Rp370 ribu per unit, sementara aplikasi pengecek hasilnya bisa diunduh melalui play store.
Ia menuturkan Gluconov sempat menghasilkan penghargaan saat ditampilkan dalam ajang Asean Innovation Science and Entrepreneur Fair 2021.