Diet/Endoc
Health

Begini Tips Diet Sehat untuk Turunkan Badan

Syaiful Millah
Senin, 12 April 2021 - 13:56
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Upaya menurunkan berat badan telah memunculkan banyak ragam diet, yang tak jarang membuat orang bingung akan hal tersebut. Lantas seperti apa cara yang baik dalam menurunkan berat badan?

Dokter Spesialis Gizi Klinis Juwalita Surapsari menuturkan bahwa istilah diet berasal dari bahasa Yunani, diatia yang berarti cara hidup. Secara lebih general, diet diartikan sebagai pengaturan pola makan.

Jadi, bicara soal diet sebenarnya tak melulu membahasB soal penurunan berat badan. Ada juga diet dengan tujuan kontrol gula darah, diet untuk mengontrol kolesterol, dan lain sebagainya. Intinya, diet merupakan upaya pengaturan pola makan tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.

Spesifik untuk penurunan berat badan, dia menyatakan bahwa diet aman yang bisa diimplementasikan masyarakat tanpa pengawasan dokter adalah diet gizi seimbang dan mengurangi porsi makan secara proporsional. "Artinya, kita melakukan defisit kalori dengan mengurangi jumlah porsi makan," katanya kepada Bisnis.

Praktis, Juwalita mencontohkan bagi orang yang biasanya makan nasi sebanyak dua centong, bisa dikurangi dulu setidaknya seperempat dari porsi biasanya. Dengan begitu, kalori yang masuk ke dalam tubuh juga akan berkurang.

Dia juga mengingatkan perlunya masyarakat memilih makanan dengan cermat. Menurutnya, makanan yang perlu dihindari adalah makanan olahan atau makanan proses seperti yang digoreng. Pasalnya, konsumsi makanan seperti itu memiliki jumlah kalori yang lebih tinggi, dibandingkan makanan yang diolah lebih alami.

Dalam proses pemilihan makanan untuk penurunan berat badan, masyarakat perlu juga mengetahui perihal kepadatan energi. Makanan olahan biasanya memiliki kepadatan energi tinggi, sementara buah dan sayur merupakan contoh makanan dengan kepadatan energi rendah.

Dengan demikian, makanan yang baik untuk dikonsumsi dalam rangka penurunan berat badan adalah makanan dengan kepadatan energi yang rendah tapi memiliki nilai nutrisi yang tinggi.

Juwalita mencontohkan, untuk kategori atau jenis makanan karbohidrat, masyarakat bisa mengonsumsi nasi merah atau hitam dibandingkan dengan nasi putih, yang serat dan mineralnya lebih rendah. Selain konsumsi nasi, disarankan juga memilih jenis makanan seperti umbi-umbian sebagai alternatif karbohidrat.

Untuk makanan dengan protein, dia menyarankan untuk memilih atau mengonsumsi protein hewani dengan kadar lemak yang rendah misalnya ayam tanpa kulit, ikan-ikanan, atau putih telur. Sementara untuk asupan mikronutrien seperti vitamin dan mineral, konsumsi buah dan sayur perlu disertakan dalam setiap jadwal makan.

Selain jenis makanan, lanjutnya, perlu juga diperhatikan pengolahan makanannya karena hal ini akan sangat berpengaruh pada upaya penurunan berat badan. Dia kembali mengingatkan, makanan yang digoreng sudah pasti akan menambah jumlah kalori yang ada.

Hal penting lainnya yang perlu menjadi perhatian adalah implementasi jadwal makan yang teratur, jangan sampai menghilangkan jadwal makan tertentu untuk mengurangi berat badan lebih. "Kunci keberhasilan diet adalah kita harus bisa menikmati segala prosesnya," ungkapnya.

Juwalita menuturkan, dengan pola diet gizi seimbang dan pengurangan porsi makan secara proporsional, penurunan berat badan yang dihasilkan normalnya berkisar 1/2 hingga 1 kilogram per minggu atau 2 sampai 4 kilogram per bulan.

Memang, ada banyak praktik di luar sana yang bisa menghasilkan penurunan berat badan jauh lebih drastis dari angka idealnya. Namun demikian, dia menyatakan perlu dipastikan bahwa penurunan itu berasal dari massa lemak, bukannya dari massa otot atau pun kadar air dalam tubuh.

Dia mengingatkan untuk berbagai jenis diet ekstrem yang ada, perlu ada pemahaman yang benar tentang kondisi tubuh masing-masing orang dan pastikan diet yang dilakukan tetap menyertakan konsumsi semua nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Hal ini juga perlu dilakukan dengan pengawasan dokter agar tak terjadi hal-hal yang tak diinginkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Syaiful Millah
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro