Ilustrasi/Chrissiewebber
Relationship

5 Cara Jadi Karyawan Mandiri Secara Finansial

Janlika Putri Indah Sari
Selasa, 4 Mei 2021 - 14:13
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA—Penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat mengungkapkan bahwa salah satu alasan menurunnya produktivitas kerja karyawan adalah masalah keuangan pribadi yang menjadi beban pikiran sehari-hari sehingga menyebabkan stres.

Stres yang dialami karyawan kemudian menimbulkan masalah kesehatan seperti sakit kepala berkepanjangan, kelelahan, dan depresi yang membuat izin sakit karyawan meningkat dua kali lipat.

Lead Financial Trainer QM Financial, Ligwina Hananto mengatakan, berdasarkan survei korporat yang dilakukan oleh QM Financial untuk karyawan di beberapa perusahaan, diketahui bahwa 51 persen karyawan merasa penghasilannya kurang, sementara dari sisi korporat menyatakan sebanyak 87,5 persen dibutuhkan program edukasi keuangan bagi karyawannya, terutama untuk menyadarkan karyawan agar dapat menjalani gaya hidup sesuai penghasilan.

“Untuk itu, QM Financial menyarankan karyawan juga memiliki financial intelligence yaitu pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk mewujudkan finansial yang sehat,” ungkapnya secara virtual pada acara yang diadakan oleh QM Financial dengan tajuk Dukungan Literasi Keuangan dari Perusahaan, Penting untuk Wujudkan Karyawan Berdaya Finansial, Selasa (4/5/21).

Ligwina juga membagi 5 klasifikasi yang tepat untuk mengalokasikan dana dari gaji seperti berikut :

1. Hutang

Saat menerima gaji, sisihkan 30 persen dana untuk melunasi hutang yang pernah diajukan.
Dengan begitu lubang hutang perlahanan tertutup tanpa meneror ketenangan. Mengelola utang dengan baik memang menjadi langkah sederhana untuk menolong kondisi krisis keuangan kelak. Namun, alangkah lebih baiknya menentukan tujuan hutang tersebut sebelum memutuskan mengajukan peminjaman hutang. Pikirkan bagaimana cara melunasinya dan apakah tepat dilakukan.

2. Pengeluaran Sehari-hari

Buatlah anggaran budjet maksimal untuk pengeluaran harian. Sisihkan setidaknya 10 persen dari upah yang diterima. Meskipun terkesan pelit, namun cara tersebut dapat mengendalikan pengeluaran yang tidak penting untuk keluar percuma. Namun tak ada salahnya bila sesekali ada hari spesial untuk memanjakan diri dengan mengeluarkan budjet lebih dari yang sudah ditentukan.

3. Nabung atau Investasi

Agar upah dari jeripayah tidak terbuang percuma, sisihkan berapapun untuk menabung atau berinvestasi. Dengan begitu, dana tersebut dapat digunakan untuk masa mendatang.

4. Pengeluaran Sosial

Pengeluaran sosial ialah seperti zakat, donasi, atau sedekah yang bertujuan membantu sesama. Dengan menganggarkan dana untuk beramal sekaligus berbuat baik yang nantinya akan membuahkan kebaikan pula. Tak ada salahnya menyisihkan sedikit dana untuk membantu yang membutuhkan, dengan begitu uang tersebut menjadi lebih berarti.

5. Gaya Hidup

Buatlah daftar gaya hidup yang benar-benar penting, dan tidak terlalu penting. Jangan terlalalu sering mengelurkan budjet dengan cuma-cuma untuk memenuhi keputuhan yang tidak penting. Pikirkan secara matang, apakah itu akan menjadi masalah besar jika tidak dilakukan. Misalnya menolak keinginan untuk meminum kopi kekinian yang harganya bisa menguras kantong bila dilakukan dengan rutin. Tak ada salahnya mencoba sesekali, dengan begitu uang tersebut bisa digunakan untuk membayar tagihan listrik yang juga menjadi bagian kebutuhan gaya hidup.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro