YG Entertainment/istimewa
Entertainment

CEO dan Petinggi YG Entertainment Terjerat Kasus Insider Trading

Hanafi Nurmahdi
Kamis, 6 Mei 2021 - 14:01
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Selama penyelidikan kasus skandal ‘Burning Sun’ pada 2019, polisi menemukan bahwa CEO YG Entertainment tertangkap melakukan praktik Insider Trading atau perdagangan orang dalam.

Menurut laporan SBS News pada Rabu (5/5), skandal kasus ‘Burning Sun’ diketahui sebagai kontroversi seputar dugaan keterlibatan klub malam di Korea dalam melakukan kejahatan prostitusi, perdagangan narkoba, dan korupsi yang melibatkan pejabat.

Insider Trading merupakan sebutan bagi perdagangan saham atau sekuritas perusahaan oleh orang-orang di dalam perusahaan tersebut.

Dalam beberapa yurisdiksi, perdagangan orang dalam bisa dilakukan dan sah menurut hukum, namun istilah ini umumnya merujuk kepada kegiatan ilegal di lingkungan pasar finansial untuk mencari keuntungan pribadi yang biasanya dilakukan dengan cara memanfaatkan informasi internal perusahaan yang bersifat tertutup.

Laporan tersebut menyebutkan bahwa CEO Hwang Bo Kyung membeli saham perusahaan YG Entertainment dengan menggunakan nama manajer Kim. Keuntungan yang diperoleh dari penjualan saham tersebut kemudian disimpan di rekening Kim dan digunakan untuk biaya konstruksi dan kebutuhan hidup lainnya.

Hwang Bo Kyung merupakan mantan direktur keuangan di agensi YG Entertainment dan saat ini menjabat sebagai CEO tersebut. Sedangkan manajer Kim saat ini menjabat sebagai direktur keuangan di perusahaan tersebut.

Seperti Hwang Bo Kyung, mantan CEO YG Entertainment, Yang Min Suk juga membeli saham perusahaan secara ilegal menggunakan nama staf Ha, dengan menyetorkan pembayaran saham melalui rekening milik Ha.

Dari hasil penyelidikan terdapat total 3 karyawan YG yang membeli saham secara ilegal menggunakan nama pinjaman dan 2 lainnya dilaporkan mengetahui kemungkinan adanya keuntungan dari pembelian saham, yakni CEO Hwang Bo Kyung dan direktur keuangan Kim.

Meskipun YG mengklaim bahwa insider trading tersebut bukan dilakukan dalam rangka untuk menghindari pajak, Badan Administrasi Pajak Korea dikabarkan telah menolak klaim dari perusahaan tersebut.

“Kami harus memulai transaksi dengan nama pinjaman karena kami takut permintaan karyawan untuk kepemilikan saham karyawan rendah, dan kemungkinan akan mengganggu pendanaan perusahaan,” klaim laporan dari YG Entertainment.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro