Bisnis.com, JAKARTA -- Tren jajan tradisional berbahan dasar tapioka atau yang lebih dikenal dengan Aci kini tengah naik daun di kalangan anak muda Indonesia. Di sisi lain, tren makanan dengan konsep ala Korean Street Food juga makin digandrungi, terutama oleh para penggemar K-Pop atau K-drama.
Pekembangan tren tersebut kemudian menginspirasi content creato sekaligus ceativepreneur Arief Muhammad untuk mengembangkan bisnis kuliner di bawah bendera usaha Acihuy yang menggabungkan antara jajanan tradisional dengan jajanan ala Korea.
Acihuy sendiri menghadirkan sensasi rasa Aci yang berbeda dibandingkan dengan yang pernah ada sebelumnya. Sebab, aneka jajana tersebut dikemas secara lebih modern dan higienis dengan menggunakan k bumbu saos khas Korea.
Arie mengatakan bahwa Acihuy memiliki varian menu seperti cilok, cimol, cireng yang diberi bumbu tabur gurih atau pilihan bumbu saus seperti saus goccujang, bulgogi, bojot atau bumbu kuah rujak.
Hal yang tidak kalah menariknya, Acihuy menawarkan Topoci yang serupa dengan kata toppoki yakni street food terkenal dari Korea. Topoci ini diracik dengan menggunakan bahan dasar aci berbeda dengan toppoko yang biasanya terbuat dari tepung beras.
“Menu tersebut menjadi lebih nikmat diberi bumbu tabur gurih atau pilihan bumbu saus yang juga khas Korea seperti saus gochujang dan bulgogi,” ujarnya.
Harga yang ditawarkan sangat terjangkau mulai dari Rp 9.000 dengan berbagai ukuran small, medium dan large.
Dalam mengembangkan brand terbarunya ini, Arief menggandeng selebgram hijab ternama Dwihanda sebagai salah satu owner-nya karena selain sudah mengenal cukup lama dan memiliki visi misi yang sama dalam bisnis, Arief pun percaya Dwihanda bisa membawa brand ini lebih besar lagi dengan ide segar.
Sementara itu, Dwihanda mengatakan konsep Acihuy memberikan kesan “next level” dalam mengonsumsi jajanan berbahan dasar aci. Hal inilah yang membuatnya tertarik untuk menjadi partner bisnis Arief untuk mengembangkan bisnis ini.
“Konsep Acihuy ini menurut aku sangat unik karena ada kesan ‘next level’ saat kita mengonsumsi aneka jajananberbahan dasar aci,” tuturnya.
Untuk lebih mengembangkan brand kulinernya tesebut, Acihuy ditawarkan dengan konsep kemitraan sehingga dapat menjadi salah satu solusi bagi masyarakat yang ingin memulai bisnis F&B tetapi masih ragu untuk terjun langsung atau modalnya cukup terbatas.
“Tenang saja disini akan dibimbing oleh ahlinya,” ujar Dwihanda.
Adapun investasi yang dibutuhkan untuk menjadi mitra Acihuy adalah sebesar Rp50 juta dengan proyeksi pendapatan sekitar Rp22,5 juta hingga Rp45 juta perbulan serta laba bersih sebesar Rp5 jutaan hingga Rp16,3 juta per bulan.
“Untuk BEP nya kami perkirakan bisa sekitar 4 bulan hingga paling lama 10 bulan,” tutur nya.
Untuk para mitra yang bergabung akan mendapatkan beberapa item, mulai dari gerobak dan peralatan untuk berjualan, bahan baku hingga 100 porsi, free grand opening event, training, seragam karyawan hingga didukung dengan sistem pemasaran digital.
Yakni setiap mitra bisa mendapatkan iklan di instagram selama 3 hari serta dibantu promosi oleh influencer dengan biaya maksimal hingga Rp1 juta.
Acihuy sendiri merupakan bagian dari Akang Group yang sudah berpengalaman sejak 2018 serta memiliki citra brand yang terbukti sukses di era digital