Bisnis.com, JAKARTA – Psikolog R.R. Rani Meita Pratiwi Subagyono mengatakan layanan telepsikologi kini sangat membantu untuk menolong kejiwaan masyarakat Indonesia.
Menurutnya, selama pandemi ini dengan teknologi tersebut justru membantu para psikolog dan juga masyarakat untuk mengatasi masalah mental.
“Telepsikologi ini jadi alternatif di saat pandemi dimana kita tidak bisa beraktifitas bertatap muka langusung karena pembatasan sosial. Namun para masyarakat tetap membutuhkan pertolongan untuk kejiwaan,” ujarnya secara virtual pada acara Lauch of GorryWell App, Rabu (23/6/2021).
Wanita yang akrab disapa Rani tersebut menjelaskan bila telepsikologi sendiri merupakan layanan psikologi dengan menggunakan teknologi komunikasi secara daring. Jadi, para tenaga medis dan juga pasien bisa saling terkoneksi tanpa bertatap muka langsung.
Biasanya, para pasien yang membutuhkan bantuan pengobatan psikologi akan berkonsultasi secara tatap muka. Namun dengan teknologi, itu bisa dilakukan hanya dengan aplikasi yang ada di ponsel atau gawai lainnya.
Maka dari itu, peran layanan telepsikologi membantu juga para pasien yang tinggal di pelosok, sehingga sulit untuk berkonsultasi dengan dokter psikologi.
“Banyak di Indonesia ini yang minim akses untuk memeriksakan masalah mentalnya pada ahli. Mereka cendrung abai karena tidak mampu menjangkau tempat pengobatan. Akhirnya, masalah mental yang di deritanya tidak tertolong karena keterbatasan akses tersebut. Namun dengan teknologi kini kami bisa berkomunikasi tanpa jarak,” tambah Rani.
Tak hanya itu, stigma di Indonesia pada tentang seseorang yang pergi menemui dokter psikologi masih di pandang sebelah mata. Seseorang yang berhubungan dengan psikologi sering cap mengalami kejiawaan. Karena malu akan predikat tersebut, seseorang yang seharusnya membutuhkan pertolongan bantuan medis menjadi takut.
“Namun, dengan layanan virtual mereka tidak perlu takut untuk dilihat orang lain pergi ke klinik psikologi. Dengan begitu, pengobatannya akan tetap berjalan lancar tanpa cemas karena hanya dokter dan si pasien saja yang tahu. Jadi jangan malu untuk berkonsultasi mengenai kesehatan mental,” tutupnya.