Bisnis.com, JAKARTA - Para pihak medis mengkhawatirkan terjadinya peningkatan besar infeksi Covid-19 di kalangan ibu hamil.
Peringatan mengenai kekhawatiran terjadinya peningkatan infeksi Covid-19 di kalangan ibu hamil datang dari Royal College of Obstetricians and Gynecologists (RCOG). Hal ini dikarenakan kalangan ibu hamil berisiko lebih besar untuk terkena penyakit yang parah akibat Covid-19.
Risiko yang terjadi dapat sangat tinggi, dikarenakan adanya tekanan pada paru-paru pada janin yang sedang tumbuh. Ibu yang melahirkan saat terinfeksi mungkin membutuhkan operasi caesar darurat dan memiliki tingkat kelahiran dengan risiko kematian yang lebih tinggi, namun peningkatannya termasuk rendah.
RCOG mengatakan bahwa wanita hamil adalah satu-satunya kelompok rentan secara klinis yang tidak diprioritaskan untuk vaksinasi. Komite Gabungan untuk Vaksinasi dan Imunisasi juga menyarankan agar semua wanita hamil ditawarkan vaksin Pfizer-BioNTech atau Moderna jika tersedia.
Penelitian dari AS, yang melibatkan lebih dari 90.000 orang hamil tidak menemukan risiko, dan para ahli mengatakan tidak ada alasan untuk berpikir ada peningkatan risiko keguguran karena vaksin tampaknya tidak menular dari ibu ke anak melalui plasenta.
Perlu diperhatikan bagi wanita hamil yang tidak divaksinasi atau telah divaksinasi sebagian untuk mengambil langkah-langkah menghindari infeksi Covid-19, dengan mematuhi protokol seperti memperhatikan social distancing.
"Kami tahu bahwa mereka yang hamil dengan Covid memiliki peningkatan risiko sakit parah, dan vaksin adalah cara paling aman dan paling efektif untuk melindungi wanita dan bayi mereka." Ucap Dr Edward Morris, presiden RCOG yang dilansir dari BBC.
Gill Walton, kepala eksekutif Royal College of Midwives (RCM) juga mengatakan bahwa berdasarkan dari hasil semua bukti, vaksinasi Covid-19 aman bagi wanita yang sedang dalam masa kehamilan.